3.02.2009

Catatan pertandingan Chris Jhon di USA


Menyaksikan debut (penampilan perdana) Chris Jhon di tanah Amerika Serikat cukup membanggakan. Mengingat selama ini petinju profesional yang memegang gelar juara dunia selalu berasal dari Amerika Serikat dan negara - negara di benua Amerika lainnya. Namun kali ini dengan penuh rasa bangga kita kembali mempunyai petinju sebagai juara dunia setelah berkahirnya era Ellyas Piccal. Bertanding di hadapan pendukung petinju tuan rumah (Rocky) Juarez, Chris Jhon selaku juara bertahan menampilkan perjuangan yang cukup impresif dalam pertandingan yang dipromotori oleh Oscar (The Golden Boy) De Lahoya dan berlangsung di Toyota center, Houston, Texas.

Dalam pertangdingan yang berlangsung 12 (dua belas ronde) tersebut, kedua petinju menampilkan pertarungan yang cukup sengit. (Rocky) Juarez terus menekan dengan gaya fighter dan diladeni oleh Chris Jhon dengan permainan stylis nya. Chris Jhon yang cukup bagus mempergakan permainan gaya boxer cukup membuat frustasi sang penantang (Rocky) Juarez yang tampak kesulitan dalam meladeni permainan Chris Jhon. Alih - alih memukul jatuh (K.O) lawan, (Rocky) Juarez justru nampak babak belur menerima pukulan - pukulan Chris Jhon. Masih sangat disayangkan memang, Chris Jhon belum mempunyai senjata ampuh (Killing Punch) dalam pertarungan tersebut. Sehingga pukulan yang dilepaskannya secara bertubi - tubi masih belum mampu menggoyahkan dan merobohkan lawan. Setelah selesai pertarungan, cukup mengejutkan hasil yang diumumkan oleh ring annaouncer (Michael Buffer) bahwa ketiga hakim memberikan nilai yang sama alias Draw dengan penilain 114-114 untuk kedua petinju. Dalam tayangan di rcti, tampak kekecewaan Oscar De Lahoya yang sempat tertangkap oleh camera. Mungkin dia kecewa karena petinju tuan rumah yang juga merupakan binaannya gagal dalam merebut gelar dari Chris Jhon. Tapi sesungguhnya saya juga lebih kecewa karena semestinya pertandingan tersebut dapat dimenangkan dengan angka (split decision) oleh Chris Jhon. Pendapat saya ini juga dikuatkan oleh pengamatan dari komentator tinju kawakan kita Syamsul Anwar Harahap. Mantan petinju nasional amatir kenamaan era 1980-an, menilai pertarungan tersebut seharusnya dimenangkan Chris John. Dalam catatan Syamsul, Rocky Juarez sebenarnya hanya mampu merebut kemenangan 4 ronde saja,yakni ronde 2, ronde 5, ronde 11 dan ronde 12. “Selebihnya, Chris John unggul di 8 ronde,” Kekecewaan saya yang sebelumnya sudah terprediksi mengingat pertarungan ini berlangsung di kampung halaman (Rocky) Juarez dan ketiga hakim seluruhnya berasal dari Amerika Serikat (Tom Miller, Raul Diaz Senior dan Levi Martinez) begitu pula wasit yang memimpin pertarungan itu, Laurence Cole, juga berasal dari Amerika Serikat. Hasil (Draw) seri yang diberikan ketiga hakim juri asal Amerika Serikat, karena mereka kesulitan untuk memberikan kemenangan kepada Chris John mengingat jumlah pendukung Rocky Juarez membludak. “Ini biasa terjadi di dunia tinju profesional. Agar tidak merugikan Chris John dan tidak membuat pendukung Rocky Juarez, mereka memilih jalan tengah. Yakni memberikan hasil imbang. Jadi, Chris John tak perlu kecewa karena dengan hasil seri itu, dia masih berhak menyandang juara dunia,” ujarnya. Selamat buat Chris Jhon, Hidup Indonesia, Amerika Serikat is suck !!!