3.03.2009

HM. Misbach (1879 - 1926) (2)

H.M. Misbach salah seorang tokoh pergerakan nasional terkemuka, sebaya Mas Marco Kartodikromo, Cipto Mangunkusumo dan seangkatannya. Mula-mula giat di dalam SI. Tulisan di bawah ini beberapa bahan tentang H.M. Misbach, antara lain tulisan Rangsang dalam "Sinar Hindia", 4 Juli 1924, tentang siapa H.M. Misbach dan kegiatannya; surat H.M. Misbach dari penjara Semarang 6 Juli 1924, dan surat "pamitannya" ketika hendak diasingkan ke Manokwari; juga alasan dan tuduhan
pemerintah kolonial untuk pengasingan tokoh ini.

Redaksi "Kreasi" menerbitkannya ulang tanpa menyuntingnya. Hanya pada beberapa kata yang tidak jelas pengertianya, Redaksi memberikan catatan kata penjelas, ditulis di antara tanda "[-]" di belakang kata yang bersangkutan. Teks ini tentu saja masih
tertulis dalam ejaan bahasa Melayu tahun belasan. Untuk memudahkan membacanya, Redaksi memberikan ejaan-ejaan padanannya, misalnya: oe - u; j - y; nj -
ny; dj - j; tj - c; a umlaut - a (kenyataan); ' [ain] - k (ra'yat - rakyat).

H.M. MISBACH

Koran Hidoep, 1 September 1924, tahoen 1

Waktoe kami mengeloearken soerat kabar minggoean Doenia Bergerak di Solo (1914), jalah officieel orgaan dari Inlandsche Journalisten Bond, kami kenal dengen
H.M. Misbach, kerna dia anggota dan lengganan dari persarekatan dan soerat kabar terseboet. Pada waktoe itoe dia seorang Islam jang berniat menjiarken keislaman setjara djaman sekarang: membikin soerat kabar Islam; sekolahan Islam; berkoempoel-koempoel meremboek Igama Islam dan hidoep bersama.

Dalem tahoen 1915 H.M. Misbach menerbitken soerat kabar boelanan Medan Moeslimin, nomer satoe tahoen pertama soerat kabar itoe tertanggal 15 Januari 1915.
Pada saat itoelah langkah jang permolaan H.M. Misbach masoek kedalem pergerakan dan memegangi bendera Islam. Dimana-mana tempat dia membikin propaganda Islam dan
soeka beramah-ramahan kepada semoea orang. Dipemandangan Misbach, tidak ada bedanja diantara seorang pentjoeri biasa dengen seorang jang dikata berpangkat, begitoe djoega diantara rebana dan klenengan diantara bok [mbok] Hadji jang bertoetoep moeka dan orang perampoean jang mendjadi koepoe malem; diantara orang-orang jang bersorban tjara Arab dan berkain kepala tjara Djawa. Dari sebab itoe dia lebih gemar memakai kain kepala dari pada memakai petjis Toerki atau bersorban seperti pakaian kebanjaan [kebanyakan] orang jang diseboet "Hadji". Tempo-tempo kalau perloe Misbach berkeroemoen-keroemoen dengen anak-anak moeda sama mendengerken klenengan jang disertai soearanja tandak menembang jang amat merdoe. Boeat memberi toentoenan gendja (bowo. Dj.) Misbach beloem loepa. Dalem kalangannja anak-anak moeda, dia mendjadi temennja melantjong, begitoe djoega didalem kalangan wajang orang dia lebih dihormati dari pada directeurnja [direkturnya]. Dari sebab itoe dimana-mana golongan Rajat Misbach mempoenjai kawan oentoek melakoeken pergerakannja. Tetapi didalem kalangannja orang-orang jang mengakoe Islam dan lebih mementingken mengoempoelken harta benda dari pada menoelong kesoesahan Rajat, Misbach seperti harimau didalem kalangannja binatang-binatang ketjil. Kerna dia tidak takoet lagi menjela [mencela] kelakoeannja orang-orang jang sama mengakoe Islam tetapi selaloe mengisep darah temen hidoep bersama. Dalem boelan Januari 1923, waktoe kami misih mendjalan hoekoeman dipendjara Vrijmetselaarsweg, Weltevreden, Misbach perloe dateng ketemoe kami dengen seorang perempoean dan seorang poela lelaki. "Kawan kita banjak jang melariken diri sebab takoet, tetapi saja mesti bekerdja sampe mati oentoek pergerakan". Begitoe kata kawan Misbach kepada saja. Sekarang kami baik mengoetip keterangan dari soerat-soerat kabar tentang keadaan H. Misbach.

* *

TJATETAN SINGKAT TENTANG
KAWAN HADJI MISBACH

Kawan Misbach, ialah seorang Djawa kira-kira soedah oesia 48 tahoen. Ia dilahirken di Solo. Sedjak masih kanak-kanak sehingga hampir baleg ia menerima didikan jang terbanjak dari pesantren. Sebagai kebiasaan orang-orang di Solo, ketika soedah dateng masanja mentjahari nafakah, kawan Misbach itoe djoega laloe berniaga. Ia berdagang kain batik. Meskipoen soedah sementara lama di Solo terbit pergerakan jang dipimpin
oleh H. Samanhoedi, tetapi pada waktoe itoe kawan Misbach baharoelah soeka menoendjoekken kesetoedjoeannja sadja kepada pergerakan itoe. Sesoedah S.I. dalem tahoen 1914 menampakken tanda-tanda aken mendjadi petjah...... Sebab terbit
perselisihan antara pemimpin Tjokro jang pada waktoe itoe mendjadi vice president, dengen kehendak Samanhoedi, president C.S.I. serta temen-temennja di Solo.... Sedjak itoelah kawan Misbach toeroet tjampoer bener-bener dalem pergerakan SI. H. Misbach jang dasarnja memang revolutionnair, memandang Islam itoe tidak lain hanjalah maksoed
moelia jang menghendaki perdamaian didoenia dengen djalan memoengsoehi dan membasmi sekalian kedoestaan, kedjahatan, pengisepan dan penindesan. Tidak mengenal soesah dan pajah, ta' [tak] berhentinjalah ia menjiarken pendapetannja itoe sambil menggasak dan
mentjamboek siapa sadja jang mengakoe Islam tetapi tidak berboeat sebagai pendapetannja atau berboeat menjalahi kejakinan itoe. Dalem tahoen 1914 itoe
djoega H. Misbach menerbitken soerat kabar boelanan jang diberi nama Medan Moeslimin. Dalem soerat kabar ini ia menjiarken kefahamannja Islam dan membitjaraken hal hal jang bersangkoetan dengen politiek. Ia dibantoe oleh journalist-journalist jang faham isi agama dan jang mengenal oeroesan politiek. Diantara jang terseboet terachir ialah saudara Marco. Beloem sampai setahoen oemoernja Medan Moeslimin itoe, maka riboetlah soedah orang-orang [.] toesoek penanja. Beberapa orang kiai-kiai jang [.] karangan kepada Medan Moeslimin itoe tahoe mana [.] karena mereka takoet mengikoeti haloean kawan Misbach jang revolutionair itoe. Tidak antara lama poela [.] dengen Sorsokoerneo [Sosrokurneo], secretaris S.I. Solo. Dengen temen baroe ini kawan Misbach melandjoetken propagandanja jang keras itoe dalem kalangan S.I. Teroetama sekali jang diadjoeken olehnja jaitoe soal-soal ekonomie, soal-soal tentang penghidoepan. Ia mengedjar hilangnja tindesan-tindesan jang diderita oleh Ra'jat dari pehak bangsawan dan dari pehak paberik-paberik. Setelah Sosrokoerneo meninggal dalem
tahoen 1918, kawan Misbach laloe berhoeboengan dengen saudara Tijptomangoenkoesoemo, jang pada waktoe itoe tinggal di Solo. Misbach masoek dalem N.I.P. sebab partai inilah jang pada waktoe itoe paling revolutionair. Berhoeboeng dengen petjahnja pemogokan dalem paberik-paberik goela dalem daerah Klaten, maka kawan Misbach dengen beberapa kawan-kawannja ditangkep, dan ia dimasoekken dalem pendjara hingga doea tahoen. Keloear ia dari pendjara, moelailah lagi ia bergerak. Tetapi oleh karena kawan-kawannja dalem kalangan N.I.P, banjak jang tidak berani bergerak keras poela,
sedeng saudara Tjipto soedah dilaloeken dari Solo, kawan Misbach laloe mentjari perhoeboengan dengen P.K.I. Tidak lama lagi ia mendapet kejakinan, bahwa hanja partai ini sadjalah jang soenggoeh-soenggoeh bekerdja oentoek Ra'jat dan bener-bener revolutionair. Segeralah ia bergerak keras. Kawan Misbach selaloe menjerang kepada Mohamadiah dan C.S.I.
sebab Islam jang disiarken dalem kalangannja doea perkoempoelan itoe, menoeroet kefahamannja, boekan Islam jang sedjati. Kawan Misbach tidak merasa sajang mengosongken kantongnja, apabila ini perloe goena pergerakan Ra'jat. Dengen oesahanja dan dengen bantoean temen-temennja, di terbitken soerat kabar minggoean Islam bergerak jang pada masa jang terachir dipersatoeken dengen Doenia Baroe dan dipindah nama Ra'jat Bergerak. Disebabken oleh tangkepan-tangkepan jang dikenaken kepada H. Misbach dan kawan-kawannja, maka Ra'jat Bergerak itoe matilah. Kawan Misbach memang seorang pemberani jang djarang terdapet. Apabila perloe goena kepentingan Ra'jat dan
oentoek kebeneran, tidak pernahlah ia meoendoerken diri selangkah. Ia tidak takoet mengorbanken harta dan tenaganja bagi pergerakan revolutionair. Doeloe ia hidoep ada sedikit kaja, tetapi tidak perdoeliken itoe, hingga kini ia mendjadi melarat. Tahoen 1925 adalah tahoen jang penting dalem riwajat pergerakan Ra'jat di Indonesia. Setelah pemogokan spoor [kereta api] tertindes sehingga hantjoer, maka laloe terdjadilah perkara-perkara sebagai: pelemparan bom kepada goepernoer djendral, pelemparan bom dalem pesta djoebilem, pembakaran-pembakaran di Solo dan lain-lain. Dalem hal ini berpoeloeh-poeloeh Kommunist poen kawan Misbach sama ditangkep dan ditoetoep. Mereka itoe ditoedoeh tjampoer dalem perboeatan terseboet diatas. Aken tetapi ternjatalah tidak terdapet boekti soeatoe apapoen. Oleh karena itoe dilepaskenlah mereka itoe walaupoen setelah berboelan-boelan trampas kemerdekaannja.... ketjoeali kawan Misbach. Sehingga 9 boelanlah kawan Misbach itoe doedoek meringkoek dalem pendjara ta' dengen ketentoean kesalahannja. Tiba-tiba sekarang ia haroes meninggalken poelau Djawa boeat tinggal di Manokwari. Reactie kira bahwa dengen perboeatan ini riwajatnja
kawan Misbach aken dapet dikoentjiken. Tetapi kita jakin, bahwa Hawa Misbach [Semangat Misbach] jang revolutionair itoe aken masih tinggal tetep dalem kalangan Ra'jat.

Rangsang

(Sinar Hindia 4 Juli 1924)

* *

KETOEA H.M. MISBACH WAKTOE DALEM BOEI

Soedah biasanja orang dalem boei tida bisa berhoeboengan dengen orang jang diloear boei. Ketoea H.M. Misbach dalem boei jang achir ini kira-kira 9 boelan sebagai penahanan, orang ditahan beda dengen orang dalem boei jang soedah mendjalani
poetoesannja dari Landraad atau Landgerecht. Orang ditahan dalem boei sebab dari kekoewatirannja si penahan kepada jang ditahan djangan sampai lari menjemboenjiken diri atau dapet berhoeboengan lain-lain orang, dan lain sebagainja, sebab begitoe
moesti sadja orang ditahan dalem boei tjoekoep dimasoekken kamar dalem boei dengen keadaan jang tida berdjaoehan dari keadaan diloear boei karena beloem terang mendjalani kedjahatan. Aken tetapi bagi ketoea H.M. Misbach loear biasa, tentang itoe nanti saudara-saudara mengetahoei soerat dari ketoea kita jang menerangkennja.
Selama dalem tahanan kira-kira 9 boelan dalem boei Semarang tida bolih orang ketemoe melainken anak bininja dengen minta izin kepada assistant-resident Solo lebih doeloe, sesoedah mendapet soerat izin baroe bolih berangkat ke Semarang dengen di ikoeti seorang rechercir [reserse]. Apabila soedah dateng di Semarang tida boleh teroes menoedjoe ke pintoe boei laloe dengen lekas ketemoe soewaminja, aken tetapi lebih
doeloe mereka dateng ke hoofdbureau politie [kantor besar] Semarang perloe minta izin poela. Sesoedah dari sitoe baroe bolih teroes masoek boei dengen dapet izinnja Cipir [sipir] boei. Ketoea H.M. Misbach dalem boei (tahanan) bolih menerima kiriman makanan, rokok dan sebagainja dari loear dan soerat-soerat dari famili tetapi semoea itoe lebih doeloe diperiksa olih politie lebih doeloe dan diambil toeroenannja.
Dalem boei ketoea kita tida bolih membatja soerat-soerat chabar atau kitab lain-lainnja ketjoeali kitab soetji Al-Queran. Saja sering menerima soerat dari ketoea kita H.M. Misbach jang menerangken bagaimana keadaannja dalem boei dan lain sebagainja. Antara soerat-soerat jang saja terima dari ketoea kita waktoe beliau dalem boei sebagai berikoet:

* *

Semarang, 6 Juli 1924

Wa'alaikoem moessalam.

Bales anak henda [anakda] ampoenja soerat, hal anakda mengirim soerat dengen aangeteekend [tercatat], sama sekali tiada berhalangan atau tida mendjadiken sebab
oentoek diri ramanda, hanja ada sedikit menimboelken fikiran. Adapoen sebabnja, selama ramanda dalem boei, beloem sekali ramanda trima soerat aangeteekend, hanja
baroe satoe kali menerima, lama tertahan di kantoor a.r. sedeng ramanda beloem bisa dapet tahoe dari siapa dan apa isinja, itoelah djadi ramanda ada timboel fikiran.

Ramanda di boei Central memang bertempat di kamar blok, jaitoe kamar strappan [setrapan], pintoe berlapis doea, pintoe di dalem besi lantas ditoetoep sama papan, pintoe diloear hanja dari papan sadja, toetoep moeloet dan tida tahoe orang, ketjoeali masoeknja rangsoem dan bikin bersih slokan, dan saja moesti boeang pot kotoran sendiri, itoelah tida apa, asal doenia mendjadi baik hidoep dan hak bersama, kita dapet keslametan bagi oemoem. Selama manoesia takloek kepada harta doenia mesti
mendjadi kaloet, sebab teranglah harta berfikiran saitan, atau harta tempat pengaroeh setan, dari itoe kita kaoem moeslimin wadjib mengoeboer kapitalisme (baldi harta), sehingga sampai harta takloek kepada kita manoesia. timboellah rasa kemanoesiaan,
tjinta kasilah pada sesama hidoep, koeboerlah boedi setan jang boesoek itoe.
Lain tida dari saja ramanda Jang amat tjinta,

Anakda

MISBACH

H. Haroenrasjid

Gevangenis Centraal
Di Kaoeman Solo
Semarang


* *

Begitoelah loear biasa jang saja seboetken diatas,
atas dirinja ketoea kita H.M. Misbach.
(Medan Moeslimin Juli 1924)

* *

H.M. MISBACH DIBOEANG

Dengen singkat sebab ta'ada temponja sebagaimana soedah saja terangken diatas ketoea H.M. Misbach waktoe maoe berangkat memesen begini:
PAMITAN SAJA
Harep diketahoei olih toean-toean pembatja Medan-Moeslimin teroetama toean-toean aboner [pelanggan], jang sekarang saja kedjadian di boeang olih pemerintah dari tanah toempah saja ke "Manokwari". Dari itoe salam dan hormat saja, saja kirimken kepada
toean-toean semeannja [semuanya] teroetama toean-toean aboner. Saja diboeang djangan sekali-kali mengetjilken hati kawan-kawan kita kaoem pergerakan atau pembatja
Medan-Moeslimin. Oempama ada tempo jang tjoekoep, saja misi perloe banjak membentengken fikiran saja dalem madjallah M.M. sini, aken tetapi oleh karena ta' bertempo sama sekali, nanti sadja kalau saja soedah dateng di tempat tinggal saja jang baroe, saja aken memboeka apa-apa jang mendjadi tjita-tjita saja. Sesoedah saja dateng di Manoekwari, nanti adres saja aken saja oemoemken dalem "Medan-Moeslimin" sini. Dan saja djandjiken, nanti saja aken mengarang Islamisme dan Communisme sampai sedjelas-djelasnja, agar mendjadi penerangan toean2 kaum Moeslimin dan pehak Communist, dan karangan itoe moestinja nanti termoeat dalem madjalah kita "Medan-Moeslimin". Moedah-moedahan dikaboelken oleh Toehan Rohmanoerrohim.
Saja harep toean-toean pembatja mendoaken kepada Toehan ghofoeroerrohim, agar saja diberi selamet perdjalanan saja moelai ditanah toempah saja sampai tempat saja jang baroe, dan djoega selamanja saja hidoep dengen anak bini. Maaflah:

H.M. MISBACH
(Medan Moeslimin Juli 1924)

* *

ALESAN-PEMERINTAH-MEMBOEANG KETOEA H.M. MISBACH

Dalem Gvts. Besluit [Keputusan Pemerintah] tanggal 27 Juni 1924 No. 12 disiarken segala toedoehan atas Hadji Moehamad Misbach, terkoempoel dari pada soerat-soerat
"amat rahasia" dari segala fihak adviseur pemerintah dalem perkara pemboeangan toean itoe, jaitoe pokroel djendral dan adviseur Inlandsche zaken, directeur Justitie dan resident Semarang. Daftar jang amat pandjang itoe kita petik dibawah ini: kata H. B.
Sekeloearnja dari pendjara mendjalani hoekoeman persdelict, maka Hadji Misbach segabai propagandist Sarekat-Ra'jat menerangken dalem koempoelan [rapat] di roemahnja oentoek mendiriken afdeeling Sarekat-Ra'jat di boelan October 1923, dan dalem koempoelan mendiriken perboeatan jang diberi nama informatie kantoor di Solo, demikian djoega dalem koempoelan partij di Klaten di boelan Februari 1923, bahwa Sarekat-Ra'jat menghendaki revolutie, melawan penindes jang menimpa ra'jat, dan sebolehbolehnja aken mengganggoe oesaha pemerintah dan kapitalisten.
Lagipoela ia telah menggerakken gerakan rahsia, jaitoe menoeroet kata-katanja berniat melakoeken sabotage, melempar bom, membakar, meroesaken kawat, segala itoe
aken persediaan [persiapan] revolutie. Segala itoe ternjata dalem pertjakepannja di Solo tadi dan Klaten dalem boelan April 1923. Malah dalem pertengahan tahoen 1923 di Soerakarta didirikennja "perkoempoelan sabotage" dan waktoe mendiriken itoe ia
mengataken, bahwa kapitalisten mesti menjerahken hartanja kepada jang kaoem miskin, tapi karena ta' moengkin Pemerintah dengen rela hati sendirinja aken memperkenanken peroebahan atoeran doenia sematjem itoe maka bermaksoedlah perhimpoenan "sabotage" aken mengichtiarken roeboeh pemerintah dengen lakoe membakar dan menjerang diri orang. Segala ini dikoeatken dengen soeatoe karangannja dalem Islam Bergerak December 1922 berkepala: "Pemandengan seorang Pradjoerid Islam-Bergerak."
Oentoek mentjapai maksoednja itoe maka dalem boelan Augustus 1923 ia bertemoean di Madioen dengen Somono dan Djojodihardjo. Disitoe diperbintjangken perlemparan bom, jang soedah dapet sepakat antara Semarang dan dengen Soerakarta. Menoeroet tjerita doea orang kawan-kawannja lebih doeloe ia telah memberi pengadjaran memboeat bakal letoesan kepada Soemono. Dalem tahoen 1923 di Semarang ia kerap kali berhoeboengan dengen beberapa kawan-kawannja. Dalem soeatoe pembitjaraan antara kawan-kawannja ada seorang dari Solo mengataken ia dapet menjediaken bom, karena Hadji Misbach soedah memberi tahoe siapa jang ada memboeat bom. Menoeroet keterangan doea orang kawan-kawannja itoe dalem tahoen 1923 Soemono melemparken seboeah bom knal kwik [peledak air rasa] ke soeatoe locomotief. Dan deket 31 Augustus ia dengen seorang kawannja memboeat bom sematjam itoe, oentoek dilemparken di tengah orang ramai dalam peramaian jubileum. Dalem berboeat itoe Soemono loeka sampai mati kena bom meletoes. Menoeroet tjerita beberapa orang kawannja sebeloem poetoes njawanja Soemono ia mengataken, bahwa kalau di tanja hendaklah diterangken, bahwa Misbach jang menjoeroeh. Setelah dalem boelan Mei 1923 ketika ada keramaian di Djokja seorang kawan melempar bom ketengah orang ramai, memboenoeh seorang perempoean panonton terdjadi poela perboeatan itoe dalem pesta jubileum di Semarang sampai meloekai 11 orang. Deket-deket waktoe itoe didaerah Soerakarta kerap kali terdjadi terbakaran
beberapa bangsal.

Pada 22 October 1923 politie Klaten menangkep bakal letoesan serta soemboe maka ketika itoe beberapa orang kawan-kawannja menerangken, benda itoe dapet dari
seorang kawan jang di toedjoekken oleh kantor informatie Misbach, sedeng kawan itoe mengataken asalnja barang-barang itoe dari Hadji Misbach. Dalem boelan October itoe djoega di Soerakarta diwaktoe pasar malem terdjadi poela pelemparan bom.
Segala perboeatan djahat itoe berenti semendjak Hadji Misbach serta beberapa kawannja ditahan dalem boelan October 1923.
Maka ternjatalah Hadji Moehamad Misbach mendjalanken soeatoe gerakan, jang mesti mengalangkaboetken orang jang berdeketan dengen dia dan membahanjai [membahayakan] njawa dan keamanan sesama manoesia oleh bala bentjana jang mengoeatiri. Lain dari pada itoe dibangkit poela toedoehan jang lama-lama, jaitoe bahwa lebih doeloepoen ia soedah membangoenken kekaloetan dan menjebabken ra'jat jang berdeketan dengen dia
bertaroengan dengen oendang-oendang hoekoeman. Ia ta' segan-segan, kata Gvts. Besl. Itoe.
a. mengasoest [menghasut] ra'jat melawan perintah memperbaiki roemah oentoek pentjegahan pest di Soerakarta, dilakoekennja dalem vergadering ra'jat Kartasoera, pada 31 Maart 1918 disoeroehnja ra'jat djangan maoe mengembaliken voorschot [persekot] perbaikan roemah itoe;
b. mengasoet ra'jat dangan [jangan] maoe-maoe mendjalanken kewadjiban kerdja, jaitoe dalem boelan Maart dan April 1919 di onderneming Tegalgondo kepoenjaan Z. H. [S.P.] Soesoehoenan Soerakarta. Kemoedian poela dalem boelan Mei 1920 dalem koempoelan
di roemah Hadji Sirat di Ampik, afdeeling Keboemen ia mengataken melawan kewadjiban menjerahken padi.
c. mengasoet melawan pembesar dan lain sambil mengadjak-adjak dengen kiasan aken memerdekaken Djawa (dengen kekerasan dari tindesan dan isepan pertoeanan asing (pidato di desa Taroekan, Delanggoe) Februari 1920, di kampoeng Keprabon, Solo (Maart 1920). Dalem koempoelan (di desa Sawahan April 1920) ia mentjatji dan menghina-hinaken atoeran pemerintah, seperti pembelian padi, monopolie garem, denda, tambahan politie dan keadaan roemah-roemah koeroengan di depan 2100 orang.
d. mendidik kerevolutionairan kepada ambtenaar, politie dan legioen zelfbestuurder [legiun swapraja] di Soerakarta, sehingga mereka ta' boleh dipertjaja lagi dalem djabatannja;

Istimewa ditimbang perboeatannja membangoen moepakat aken berboeat kedjahatan dan melakoeken bentjana, jaitoe:
a. dalem koempoelan rahsia tg. 19 Maart 1920 dengen Dr. Tjipto dan Partowinoto di kantor Panggoegah, ia menjorong voorstel [menganjurkan] mendiriken vak-vereeniging rahsia dengen maksoed hendak meroesakken tertib keamanan. Boeat permoelaan, [.],
diroeboehken kantor post, gedong resident, Javasche Bank, kepatihan dan roemah assistant-resident dengen dynamiet. Dalem keriboetan itoe diboenoeh resident, rijksbestuurder dan assistant-resident. Dalem ia tekoeroeng di Klaten dalem boelan Mei 1920 diboeatnja propaganda bagi soeatoe kongsie pendjahat, jang maksoednja aken merampok dan mengetjoe serta membakar bangsal dan keboen teboe. Seorang temennja
dalem boei di soeroehnja memimpin perkoempoelan itoe kalau soedah keloear.
Hawa panas pada golongan sebagian ra'jat di Solo lenjap ketika ia ditahan karena spreekdelict di Taroekan dalem boelan Mei 1920. Hoekoeman pendjara 2 tahoen roepanja beloem tjoekoep aken memboenoeh nafsoenja. Hadji Misbach tidak mempertahanken diri ta'maoe mendjawab pertanjaan resident Semarang dan ta'maoe memboeat soerat perlawanan [bantahan].

* *

Begitoelah da'wa-da'wa jang didjatoehken pada ketoea kita H. M. Misbach jang sampai bisa memboeang ketoea kita itoe. Semoea keterangan2 itoe tentoe sadja dari sepioen2
pemerintah. Kita ra'jat apakah pertjaja dan membenerken hal itoe? Menilik bagaimana djalan sepioen-sepioen dan wakin [wakil] pemerintah mengoeroes perkara jang penting-penting sebagai perkaranja H. M. Misbach dan kawan-kawannja seperti perslag dalem Panggoegah, Sinar-Hindia dan dalem Medan-Moeslimin jang soedah-soedah, jalah mereka ada jang sebagai orang jang ingin pangkat, ingin bajar, ingin oewang,
ingin..... dan takoet karena antjaman, maka ra'jat tentoe tida bisa moedah pertjaja.
Waktoe H.M. Misbach ditarik olih sesoeatoe wakil pemerintah pada deket poetoesan pemboeangan itoe, ketoea Misbach minta tempo diloear kira-kira 14 hari, kalau di kaboelken sangoep menjaksiken djoestanja da'waan-da'waan jang di djatoehken olih pemerintah kepadanja jang sekarang oentoek alesan memboeang padanja. Aken tetapi permintaan jang perloe dan penting itoe tida di kaboelken olih wakil Pemerintah.
Sebab itoe, maka ra'jat moedah sekali mengira-iraken aken bener dan djoestanja semoea da'waan-da'waan itoe, boekan? Jaa-apabolih boeat. Hanja sadja kita jakin jang
pemboeangan pada pemimpin-pemimpin ra'jat itoe tida mengamanken negeri, sebab jang mengamanken negeri itoe hilangnja roepa-roepa tindesan, peresan, hinaan dan l.l. sebagainja jang menjoesahken penghidoepan ra'jat dan bergaoelan hidoep. Semoea itoe bisa hilang dengen betoel-betoel apabila kapitalisme soedah lenjap dari moeka boemi.
"Selametlah ketoe kita dengen anak bininja dalem pemboeangan". Begitoelah kita oetjapken.

Wassalam
HAROENRASJID

(Medan Moeslimin Augustus 1924)

* *

KAWAN HADJI MOEHAMAD MISBAH

Pada tanggal 22 Juli 1924, tibalah disini, soedara Hadji Moehamad Misbah dengen istrinja dan tiga anaknja jang masih ketjil (2 anaknja laki-laki jang kira-kira
oemoernja lebih 10 tahoen dan 1 anaknja perempoean kira-kira lebih 13 tahoen). Soedara Hadji Moehamad Misbah dengen anak bininja menoempang dengen kapal
Pijnacker Hordijk menoedjoe ke tempat pemboeangannja di Manokwari. Setibanja itoe kapal disini, soedara Hadji Moehamad Misbach tida boleh naik ke darat; soedara itoe mesti tinggal empat hari empat malem sampai pada hari berangkatnja tanggal 26 Juli djam 8 pagi. Kita bisa ketemoe dan kawan-kawan kita, dengen soedara H. M. Misbah di kapal, aken tetapi tidak boleh bitjara tentang hal pergerakan atau hal pembitjaraan politiek. Istrinja dan anak-anaknja soedara H. M. Misbah ada disamboet oleh kawan kita diroemahnja soedara Makki dengen setjara orang miskin, sebab istri dan anak-anaknja itoe diloeloesken naik ke darat. Inilah riwajatnja soedara H. M. Misbah empat hari empat malem dia disini. Kita ta' perloe commentaar, melainken kita terima dengen senjoem sadja. Hai, soedara Hadji Moehamad Misbah, selametlah soedara
anak beranak dalem pelajaran dan terimalah dari djaoeh salam kami. Pertjajalah soedara, kami ta' aken moendoer, sebeloem zaman sekarang bertoekar dengen zaman setjara kera'jatan. Satoe hilang, sepoeloeh gantinja.

(Pelita Ra'jat di Makassar, 5 Augustus 1924)

* *

ARTIKEL 47 REGEERINGS-REGLEMENT

Artikel jang terseboet diatas itoe, jalah jang bisa memboeang H. M. Misbach ke Manokwari. Dibawah ini kami salin dalem bahasa Melajoe boenjinja:

Gouverneur-Generaal dan bermoefakatan dengen Raad van Nederlandsche-Indie bisa melaloeken [mengasingkan] orang-orang jang terlahir di Nederlandsche-Indie, atau
ditempat jang ditentoeken bilangan Nederlandsche-Indie oentoek tempat tinggalnja, kerna boeat keperloean keamanan oemoem.

Gouverneur-Generaal bisa menentoeken didalem perentah jang ditandai tangan, bahwa orang jang aken dilaloeken itoe ditahan dalem pendjara, boeat menoenggoe waktoe
kepergiannja. Besluit pemboeangan dan penahanan itoe diberi tahoeken oleh hakim kepada orang itoe....

taken from : gigihnusantara