3.25.2009

Wayang Kulit tampil di Hannover

Pada acara pekan festival wayang Hannoversches Schatten theater festival yang diselenggarakan oleh theater Museum pada tanggal 21-25 Maret 2009 kontingen Indonesia menyajikan pertunjukan cerita Bima Suci dan Rama Shinta. Dalam festival yang juga diikuti peserta dari Hannover (selaku tuan rumah), Trendelburg, Düsseldorf, dan Bochum tersebut kontingen kita berhasil memakau sebanyak 300 penonton yang datang untuk menyaksikan. Selama 45 menit penampilannya figur wayang kulit dari cerita pewayangan yang ditampilkan mampu membuat decak kagum terutama bagi mereka yang baru pertama kali menyaksikan wayang dari dekat. Dalam acara tersebut Penonton yang datang bukan hanya dari Hannover, tetapi juga dari kota-kota lain sekitar Jerman, seperti Braunsweig, Bremen, Hamburg dan Frakfurt.

Yang lebih unik lagi, penampilan wayang Indonesia bukan hanya ditampilkan oleh masyarakat Indonesia saja namun juga dari Jerman dan Amerika, yang kesemuanya tergabung dalam Sanggar Seni Margi Budoyo. Sanggar ini merupakan binaan Konsulat Jenderal RI di Hamburg (KJRI Hamburg). Maharsi sebagai dalang dan pelatih gamelan dan tari KJRI Hamburg, diiringi sebelas pemain gamelan yang terdiri dari tiga kewarganegaraan, Indonesia, Jerman dan Amerika. Sedangkan dialog wayang menggunakan bahasa Jerman dipadu alunan sinden Elly Event dan Maria Sri Küchler yang membawakan lantunan lagu-lagu pengiring menciptakan suasana Jawa di ruangan. Dalam sambutan pembukaannya, ketua penyelenggara Frieder Paasche selain memperkenalkan tokoh pewayangan yang ditampilkan, juga menyampaikan tentang jalan cerita singkat Bima Suci dan Rama Shinta. Kelihatan sekali yang bersangkutan menguasai dengan baik tentang wayang. Usai pertunjukkan, penonton juga berkesempatan untuk mencoba secara langsung wayang dan gamelan. Maharsi menuturkan, bahwa pertunjukkan wayang merupakan tontonan yang berisi tuntunan, karena banyak mengandung filsafat hidup yang berguna bagi kehidupan.
Menyimak berita di atas, sungguh membuat bangga dan sekaligus terasa miris. Betapa tidak, wayang yang ditampilkan dan berhasil memukau warga dunia tersebut justru keberadaanya semakin terpojok di negeri sendiri. Serasa berada di tepi jaman, wayang mulai terlupakan oleh anak - anak bangsa yang diharapkan generasi penerus negeri ini. Serbuan pengaruh liberalisme yang masuk tanpa ada filter telah membuat kita kehilangan budaya bangsa. Akankah hal ini akan terus berlangsung,...jika tidak ada tindakan dari pihak - pihak yang berkuasa untuk mengatasi permasalahan ini, bisa jadi suatu saat negeri ini menjadi negeri yang tidak berbudaya.


[+/-] Selengkapnya...

Birokrasi Kapitalis (2- habis)

Melanjutkan pembahasan tentang Birokrasi Kapitalis atau yang sebenarnya lebih tepat adalah Kapitalisme yang merasuki birokrasi. Karena pada dasarnya Birokrasi adalah cuma sebuah alat pemerintahan. Alat yang semestinya digunakan dengan baik untuk menyelenggarakan pemerintahan dengan baik sesuai dengan amanat Undang - undang. Namun ketika alat itu jatuh ditangan yang tidak tepat, tentu akan mengakibatkan kesulitan bagi masyarakat. Kesejahteraan dan rasa keadilan akan sangat jauh untuk dapat dirasakan. Rupanya keadaan ini yang sedang terjadi di negeri kita tercinta. Ada beberapa opini dan ulasan yang akan saya coba untuk tunjukkan dalam tulisan kali ini yang mungkin menjelaskan bahwa sesungguhnya dalam negara kita ini Kapitalis telah merajalela dan menguasai birokrasi.

Yang pertama adalah ketika mulai pada awal masa reformasi. Pada saat itu bangsa ini berada pada situasi krisis multidimensi. Diawali dengan krisis ekonomi berkepanjangan dan pada akhirnya berimbas pada krisis kepercayaan. Keadaan saat itu penuh dengan ketidakpastian. Nepotisme merajalela, kekuasaan yang terpusat pada satu titik. Kondisi ini sangat dimanfaatkan oleh oknum - oknum diseputar titik kekuasaan untuk memperoleh keuntungan pribadi. Figur presiden saat itu jadi tampak seperti seorang diktator yang tidak dapat tersentuh. Sistem bernegara kita menjadi bias,...Indonesia yang menganut sistem Republik terasa menjadi lebih Monarki daripada sebuah negara kerajaan. Kekuasaan presiden yang begitu kuat laksana seorang raja mampu mengkebiri seluruh sistem yang sebelumnya telah diatur secara rapi dalam UUD'45. Akhirnya sampailah pada satu masa dan atas kekuasaan ALLOH SWT, akhirnya masa - masa yang tidak jelas itu berakhir pada tahun 1998 melalui sebuah proses suksesi kepemimpinan yang harus ditebus dengan korban jiwa dan linangan darah anak negeri.
Pada saat bangsa ini memasuki sebuah iklim reformasi, keadaan justru menjadi semakin tidak menentu. Dimana semua pihak berkepentingan untuk merebut sisa - sisa kekuasaan dari reruntuhan puing - puing keraton cendana. Disintegrasi bangsa mulai mengancam, satu persatu keadaan di daerah bergolak. Dan pada puncaknya sebuah provinsi dalam wilayah teritorial negeri ini harus lepas dan memerdekakan diri. Tentu saja hal ini juga berkat campur tangan pihak asing yang memanfaatkan kelemahan kondisi dalam negeri, yang pada saat itu juga di pimpin oleh seorang presiden yang lemah dan tidak jelas semangat kenegarawanannya.
Kemudian UUD'45 yang menjadi dasar negara diamandemen berkali - kali sampai akhirnya menjadi tambah kacau dimana undang - undang tersebut telah mulai kehilangan rohnya. Di sinilah awal mulanya para ular - ular Kapitalis itu menjalar, merayap, dan mulai menyebarkan "bisa"nya untuk meracuni bangsa ini. Saat itu bangsa ini telah kehilangan tokoh negarawan yang dapat mempersatukan bangsa. Penyakit tidak saling percaya dan rasa curiga yang berlebihan mulai diidap. Kian hari penyakit ini semakin akut, sehingga chaos terjadi lagi di hampir seluruh pelosok negeri. Sesama anak bangsa saling serang dan saling bunuh. Masa reformasi itu menjadi begitu kelam. Hal ini juga tidak lepas dari peran beberapa pihak intelektual yang mengkondisikan demikian. Negara asing juga pasti ikut bermain. Magnet Indonesia di mata dunia masih mempesona pihak asing yang jahat itu. Akan sangat banyak pihak yang ingin menguasai dan menghabisi sumber daya alam negeri ini. Makhluk asing itu adalah negara - negara Imperialis dan Kapitalis yang paling berhasrat untuk menguasai.
Dan akhirnya sampailah pada proses demokrasi yang melelahkan dalam sebuah pemilu multi partai. Dari sini mulai kuatlah pengaruh kapitalis dalam negara ini. Para kapital dan pemilik modal besar mendirikan partai masing - masing. Dari sekian banyak partai tersebut tidak ada yang memiliki visi dan misi yang jelas. Strategi mereka adalah ingin merebut kekuasaan dengan berbagai cara, termasuk melegalkan cara - cara kotor. (politik uang, intimidasi, kekerasan, dsb). Karena saat itulah perang antar sesama Kapitalis. Kepentingan rakyat begitu terabaikan. Rakyat hanya dijadikan komoditas dan korban. Proses demokrasi ini berakhir dengan keluarnya partai pohon besar sebagai pemenang pemilu dan perebutan pemimpin negeri ini dimenangkang oleh tokoh dari partai bintang kecil. Partai Pohon besar sangat beraroma kapitalis karena didalamnya berisi para pengusaha, konglomerat, dan para ningrat. Hasilnya pasti bisa dibayangkan, begitu mereka berkuasa. Kue besar nan lezat negeri ini akan dibagi - bagi di golongan mereka sendiri dalam bentuk bagi - bagi proyek. Partai bintang kecil yang berhasil menempatkan tokohnya sebagai pemimpin negeri sejatinya berada pada situasi yang kurang menguntungkan untuk menjalankan pemerintahan yang kuat karena perwakilan mereka di parlemen tidak terlalu besar. Partai ini sangat rentan terhadap rongrongan dan serangan dari gedung parlemen. Akhirnya mereka melakukan deal - deal dengan beberapa partai lainnya dalam bentuk koalisi. Dan pastinya ada yang dijanjikan oleh partai bintang kecil kepada para koalisinya untuk dapat terus setia mengawal jalannya pemerintahan partai bintang kecil. Kemudian pemerintahan dibentuk dengan kabinet warna warni nya dengan sokongan dari partai pohon besar. Dan hasilnya adalah situasi saat ini. Cukup berat dirasakan, tapi harus tetap dijalankan.
Contoh - contoh kebijakan kapitalistik pemerintah dan parlemen :
1. Undang - undang ketenagakerjaan yang pro pengusaha dan sangat merugikan kaum buruh. Ingat sebagian besar rakyat ini adalah kaum buruh dan pekerja.
2. Undang - undang tentang penanaman modal asing.
3. Kontrak - kontrak karya dengan pihak asing, yang tidak memberi nilai tambah yang menguntungkan bagi negara.
4. Kebijakan pemerintah tentang Lumpur Lapindo. Disaster yang dibuat oleh pengusaha itu begitu dilindungi pemerintah dan sangat menyiksa rakyat.
5. Kebijakan tentang BBM yang tidak pro rakyat.
6. Kebijakan BLT yang tidak mendidik bagi rakyat.
7. Kesempatan keja yang semakin kecil.
8. Dunia pendidikan yang semakin suram, UU BHMN tentang perguruan tinggi menjadikan pendidikan menjadi begitu mahal dan akan susah untuk dijangkau rakyat kecil.
9. Carut marut penyelenggaraan pemerintah yang mengorbankan pelayanan terhadap masyarakat.
10. Arah reformasi yang semakin jauh dari semangat kerakyatan.
11. Bercokolnya antek - antek Kapitalistik dalam pos - pos strategis pemerintahan.
12. Kondisi moral bangsa yang semakin tidak terkontrol menuju kearah liberalisme.
13. Peran agama yang semakin dikesampingkan dalam penyelenggaraan pendidikan untuk masyarakat.

[+/-] Selengkapnya...

3.24.2009

Ghea belajar duduk


Ada pesan dari beberapa orang tua yang sudah berpengalaman bahwa kalo seorang anak hendak mencapai fase baru dari tahapan tumbuh kembangannya, anak akan mengalami sakit atau demam disertai dengan suhu tubuh yang meningkat. Mungkin ini pula yang menimpa putri mahkota saya. Ketika akhir - akhir ini sedang aktif dan giat belajar duduk dan merangkak, tiba - tiba semalam (23/03/09) pukul 21.00 waktu setempat panas badannya meningkat. Sempat panik juga sih,...karena ketika diberi obat penurun panas (Tempra) malah jadi muntah - muntah. Semoga kondisi ini tidak berlangsung lama dan putri mahkota ku kembali sehat dan menjadi tambah pintar. Sabar ya,....anakku sayang semoga lekas sembuh. Ayah dan Bunda selalu sayang Ghea,....

[+/-] Selengkapnya...

3.17.2009

Masa Kampanye terbuka telah tiba


Masa kampanye terbuka telah dimulai. Rupanya kita mesti bersiap-siap dengan segala hiruk pikuknya. Jalanan yang macet karena pawai masa simpatisan parpol sampai dengan bisingnya udara dengan pengeras suara. Para juru kampanye akan berlomba-lomba untuk memamerkan moncongnya dan mengeraskan corongnya. Telinga ini akan penuh sesak dengan pekik janji-janji. Bayangkan saja, jumlah parpol peserta PEMILU 2009 yang puluhan, dengan jumlah caleg yang bejibun. Aduh... kertas suaranya aja lebih lebar dari koran. Belum lagi sistem baru (contreng), banyak yang belum terbiasa dan sosialisasi yang minim pula. Rupanya demokrasi di negeri ini terasa begitu rumit dan mahal.

Manuver politik yang dilakukan oleh para elit pun semakin gencar. Lobi-lobi atau mungkin kesepakatan untuk bagi-bagi kekuasaan dilakukan. Efek positif yang dapat kita lihat dan ternyata hal itu dipertontonkan oleh para elit adalah dimana Parpol dan elitnya yang selama ini mungkin saling hujat dan saling kritik rupanya berbondong-bondong untuk membuat kesepakatan dan beramah tamah. Memang benar kata pepatah "Dalam politik tidak ada musuh yang abadi, yang ada hanyalah kepentingan yang abadi"
Banyak pihak yang berharap agar pemilu tahun ini berjalan damai dan tidak memakan korban jiwa. Di Jawa Timur, permulaan kampanye ditandai dengan acara tumpengan dan doa bersama oleh 38 parpol peserta pemilu yang ada di Jatim. Tumpengan dan doa bersama ini berlangsung di Tugu Pahlawan, Surabaya, dan dikoordinasi oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) Jatim. Akan tetapi di Padang tepatnya di Solok seorang calon anggota legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN), Murkaini Datuk Rajo Nan Kayo, 63, di laporkan meninggal dunia usai mengikuti pawai dan deklarasi kampanye pemilu damai di Lapangan Merdeka, Kota Solok, Senin (16/3/2009). Menurut anggota KPU Kota Solok, Triati, Selasa (17/3/2009), Murkaini meningal di Rumah Sakit Umum Solok. Ia kemungkinan terkena serangan jantung karena punya latar belakang penyakit jantung. Waduh hari pertama sudah makan korban jiwa, rupanya harapan agar pemilu tidak memakan korban sudah tidak lagi terwujud. Tetapi setidaknya kematian caleg tersebut tidak disebabkan oleh gesekan horisontal di level grass root. Kita mesti terus berharap dan upaya agar tidak terjadi chaos yang terjadi karena kampanye pemilu kali ini. Himbauan kepada para Parpol agar mulai menggunakan model kampanye yang komunikatif dan cerdas dan bukan kampanye yang bersifat pengerahan masa dan destruktif.

[+/-] Selengkapnya...

3.11.2009

Larangan terbang McDonnell-Douglas


Kemarin (10/3/09) Pemerintah melalui Departemen Perhubungan secara resmi mengelurkan larangan terbang terhadap pesawat terbang dengan jenis MD-90. Kebijakan tersebut diambil setelah pesawat jenis ini milik maskapai penerbangan Lion Air tergelincir di bandara Soekarno-Hatta, Cengakareng pada hari senin (9/3/09). Dirjen Perhubungan Udara Herry Bakti mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi dan pemeriksaan terhadap semua jenis pesawat MD-90. Untuk keperluan hal tersebut semua pesawat jenis itu dilarang terbang untuk tiga hari kedepan, jadi larangan itu hanya berlaku sementara. Menurut dia, pemerintah tidak akan langsung meng-grounded pesawat MD-90. Pesawat Lion Air, JT-793 jenis MD-90, dengan rute penerbangan Gorontalo-Makassar-Jakarta tergelincir, saat mendarat di landasan pacu bagian selatan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Tidak ada korban jiwa maupun korban terluka pada insiden itu. Meski begitu, pesawat yang mengangkut 166 penumpang dan enam awak tersebut mengalami patah pada bagian landing gear depan dan sayap kiri.

MD-90 adalah pesawat menengah bermesin dua dan diluncurkan pertama kali pada 1989. Pesawat jenis ini kali pertama mengudara Februari 1993. Adalah Delta Airlines yang menjadi pembeli pertama dan resmi mengoperasikan MD-90 mulai April 1995. Menurut beberapa sumber, pesawat MD-90 dilaporkan memiliki beberapa kelemahan diantaranya adalah badan pesawat yang ramping dan panjang sehingga mudah terdorong oleh angin pada saat lepas landas maupun mendarat. Karena postur pesawat yang kurang ideal tersebut pesawat akan rentan mengalami patah pada badan dan sayap pesawat. MD-90 juga masih belum dilengkapi system elektronik navigation, sehingga pada saat Take Off maupun Landing harus dilakukan secara manual oleh pilot. Sebagai gambaranya dalam posisi Take Off atau Landing, Pilot harus benar-benar melihat dengan baik landasan pacu. Bayangkan jika dalam keadaan hujan lebat dan kondisi yang gelap sehingga landasan tidak terlihat dengan jelas. Pada saat kondisi cuaca yang tidak bersahabat seperti itu akan rawan terjadi kecelakaan karena faktor kesalahan manusia sangat mungkin terjadi. Untuk dapat menerbangkan pesawat ini dengan baik memang sangat diperlukan keahlian dan jam terbang yang tinggi. Di negara asalnya (USA) pesawat jenis MD-90 telah dilarang terbang sejak tahun 2008 lalu.
Di lain pihak, Ketua Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi mengakui, cuaca menjadi faktor penting dalam penerbangan. Tapi cuaca tak boleh dijadikan alasan bila terjadi kecelakaan. Menurut Tatang, tergelincirnya pesawat Lion Air adalah hal serius bagi dunia penerbangan. Namun, KNKT belum mengumumkan hasil penyelidikan atas penyebab pesawat jenis MD-90 yang keluar landasan. Sebelumnya pihak Lion Air mengatakan tergelincirnya pesawat Lion Air akibat cuaca dan angin kencang. Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Yulis Hasibuan, mengakui selama ini sistem pemeriksaan pesawat belum optimal. "Kami segera membuat program pengawasan pesawat lebih ketat," katanya.
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengaku sudah mendapat perintah dari Departemen Perhubungan untuk mengandangkan pesawat jenis MD-90. Lima pesawat akan dikandangkan dan diganti dengan pesawat lain. Akibat larangan penerbangan 5 buah pesawat MD-90 miliknya, maskapai Lion Air berpotensi merugi sebanyak Rp 1 miliar. Direktur Umum Maskapai Lion Air Edward Sirait mengatakan, memang larangan penerbangan pemerintah terhadap 5 pesawat Lion Air berpotensi merugikan. "Namun kami tetap akan mematuhi larangan tersebut," katanya. Sebenarnya, terang Edward, pihaknya berencana menjadikan pesawat MD 90 sebagai pesawat cadangan saja dan tidak dioperasikan secara rutin. "Namun karena kami harus melayani penumpang, kami menunda hal itu," terangnya.

Inilah potret buram dunia transportasi kita. Tidak adanya transparansi dari pihak-pihak yang berkepentingan sehingga nyawa dan keselamatan masyarakat pengguna jasa transportasi di Indonesia akan tergadaikan. Hal ini menunjukkan bangunan sistem yang tidak berjalan dengan baik di pemerintahan, terutama yang mengurusi masalah jasa transportasi massal.

[+/-] Selengkapnya...

3.05.2009

PERANG IKLAN PARPOL !


Kalo kita menyaksikan tayangan televisi lokal akhir - akhir ini, mata kita akan diberi suguhan baru yang turut memenuhi layar kaca kita. Suguhan baru itu adalah iklan dari partai politik, yang terkadang cukup menggugah kesadaran kita bahkan kadang menimbulkan kontroversi. Cukup asyik memandang perang iklan partai politik di televisi tersebut. Seakan masing - masing mengeluarkan jurus andalannya, antara lain : saling hujat, saling kritik, saling klaim, dan yang tidak kalah menarik adalah mereka saling ngibul dengan meniupkan angin surga namun kenyataannya,....(sebagian besar omong kosong)

Di sini yang coba saya ulas adalah mengenai swasembada beras.
1. Ada partai yang mengaku sebagai arsitek dari keberhasilan swasembada beras. Aneh kan, ada orang yang berani mengaku sebagai aktor utama atas prestasi tersebut. (Narsis betul) Bukankah takabur dan cepat berpuas diri itu sangat jauh dari norma - norma agama (Islam). Kebetulan iklan itu dikeluarkan partai yang mengusung basis Islam. Bukankah ada juga pepatah " Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tetapi tanyalah apa yang telah kau perbuat untuk bangsa dan negara mu "
Wiiiii,....ni pasti fungsionaris partai ini pada narsis semua.
2. Ada pula partai yang mengklaim bahwa swasembada beras merupakan prestasi besar yang baru bisa di raih ketika kadernya menjadi pemimpin eksekutif negeri ini. Tanpa memandang kerja sama yang dibangun oleh kebinet koalisi yang dibentuknya. Aneh,..ada juga orang yang ngerasa paling pinter dan sangat egois, sehingga merasa begitu superior bisa menentukan sesuatu tanpa bantuan orang lain. Loh ngomong - ngomong brarti selama ini yang kerja cuma dia aja donk. Trus puluhan orang di kabinet itu ngapain aja, cuma dianggap kambing congek kalee. Dan ini yang lucu neh,...setelah didengerin narasinya, ternyata menurut asumsi partai tersebut adalah : Swasembada beras itu karena produksi beras nasional lebih tinggi dari pada konsumsi beras nasional. Ya iyalah....kan rakyatnya banyak yang kena busung lapar,...makan nasi aking, trus gizi buruk. Lah ini kah yang dianggap berhasil dan perlu dilanjutkan,...wow mengerikan !!!!
Seharusnya swasembada itu tidak perlu diartikan begitu sempit dan hanya terbatas pada angka statistik yang menunjukkan selisih produksi dan konsumsi. Tapi juga harus diperhatikan tingkat kesejahteraan masyarakatnya dan kemakmuran rakyat. Bukankah itu amanat dari UUD '45. Kalo cuma asumsi sempit macam itu saya juga bisa jadi presiden, lalu membuat program puasa senin - kemis secara nasional, pasti tidak hanya swasembada yang kita raih tapi juga kita bisa eksportir beras. Karena rakyat tidak perlu mengkonsumsi beras terlalu banyak. Hehehehehe......betul Toooo !!!!!

Wahai teman - teman sebangsa dan setanah air,...
Sudah saatnya kini anda sekalian membuka pikiran dan melihat kenyataan,...
Jangan mau dibohongi oleh retorika politik para politikus kapitalis !
Yang kita butuhkan adalah pemimpin yang berjiwa kerakyatan dan seorang negarawan sejati yang tidak narsis dan mudah berpuas diri.

Bangun,...Saudara
Saatnya kita berjuang menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera dalam Negara yang Berdaulat.

[+/-] Selengkapnya...

Red Drive Proposal (Campur Tangan USA)

Pada tahun 1954 Pemimpin Partai PKI DN Aidit dipanggil oleh pengadilan Jakarta karena diangap melakukan usaha subversif atau perlawanan terhadap negara terkait dengan peristiwa Pemberontakan di Madiun tahun 1948. Dalam persidangan tersebut selain mengungkapkan naskah pembelaannya yang berjudul “Aidit Mengugat” ia juga mengajukan Hatta sebagai saksi untuk mengukapkan kebenaran mengenai peristiwa Madiun tersebut. Permohonan Aidit untuk mengajukan Hatta dipersidangan ditolak oleh jaksa penutut umum sehingga pada akhirnya atas penolakan dari jaksa tersebut Aidit tidak dapat dituntut dan dibebaskan dari segala macam tuduhan menyangkut perannya dalam peristiwa Madiun. Lalu mengapa Hatta yang harus diajukan menjadi saksi oleh Aidit.

Diajukannya Hatta sebagai saksi dalam persidangan Aidit selain dikarenakan Hatta yang memegang pemerintahan ketika terjadinya peristiwa Madiun juga dikarenakan isu keberadaan Red Drive Proposal yang dianggap menjadi penyebab terjadinya pemberontakan PKI pada tahun 1948 tersebut. Red Drive Proposal merupakan program bantuan dari Amerika Serikat dalam bidang ekonomi dan politik dengan syarat pemerintah Indonesia saat itu mampu menyingkirkan golongan kiri terutama mereka yang berasal dari golongan militer.

Pada tanggal 21 Juli 1948 terjadi pertemuan rahasia antara pihak Indonesia yang diwakili oleh Hatta, Natsir, Mohammad Roem, Soekiman, dan Soekanto dengan pihak Amerika yang diwakili oleh Merle Cochran dan Gerald Hopkins di Sarangan Jawa Timur menyangkut program bantuan bagi Indonesia yang pada akhirnya menghasilkan Proposal Red Drive. Red Drive Proposal merupakan bagian dari politik perang dingin Amerika Serikat sebagai upayanya untuk merangkul bangsa yang baru saja merdeka ini ke dalam pengaruhnya, dan Red Drive Proposal dapat dianggap sebagai ujian apakah pemerintahan Hatta mampu menyingkirkan golongan kiri yang ada di Indonesia dengan imbalan apabila usaha tersebut berhasil Pemerintah Amerika akan memberikan bantuannya dalam bidang ekonomi serta menekan pemerintahan Belanda untuk mengakui kedaulatan Indonesia sebagai negara yang merdeka.

Walaupun kebenaran mengenai Red Drive Proposal serta pertemuan rahasia di Sarangan antara Amerika dengan Hatta masih menjadi perdebatan dan kontroversi namun seperti yang telah tertulis dalam Red Drive Proposal bahwa setelah terjadinya peristiwa Madiun dan para tokoh golongan kiri yang diwakili oleh Muso, Amir Syarifudin dkk. Amerika Serikat memenuhi janjinya untuk mendesak Pemerintah Belanda agar mengakhiri agresinya serta mengakui Kedaulatan Indonesia.

Tanpa mengucilkan peran dari Serangan Umum Satu Maret terhadap perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia namun tekanan dari Amerika Serikat terhadap pemerintah Belanda memberikan efek yang begitu besar sehingga mampu memaksa Belanda untuk duduk di meja perundingan dan mengakui kemerdekaan wilayah bekas jajahannya tersebut.
Masa pemerintahan Hatta sebagai Perdana Menteri merupakan salah satu periode tergelap dalam perjalanan sejarah bangsa kita, perpecahan dan pertikaian yang berujung pada pecahnya perang saudara serta memuncak dengan meletusnya peristiwa Madiun meninggalkan luka dan dendam bagi mereka yang menjadi korban di dalamnya dan Red Drive Proposal menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam catatan sejarah bangsa Indonesia.
Ditandatanganinya Perjanjian Renville antara pemerintah Indonesia dengan Belanda memberikan dampak yang begitu besar dalam perjalanan sejarah bangsa kita. Amir Syarifudin yang dianggap sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam kekalahan Indonesia dalam perjanjian Renville tersebut harus meletakan jabatannya sebagai perdana menteri dan digantikan oleh Muhammad Hatta, selain itu kesatuan tentara yang berada di wilayah Jawa Barat serta wilayah lainnya yang dalam Perjanjian Renville menjadi milik Belanda harus pindah ke daerah Indonesia. Seperti Kolonel A.H. Nasution bersama dengan pasukan Siliwangi harus hijrah dari Jawa Barat menuju Yogyakarta dan kemudian ditempatkan tersebar di wilayah Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur khususnya di daerah yang kekuatan kaum kirinya cukup kuat seperti di Solo dan Madiun dengan tujuan selanjutnya membersihkan kaum kiri.

Ketika itu Pasukan Siliwangi merupakan pasukan yang memiliki perlengkapan tempur paling lengkap dibandingkan dengan pasukan lainnya, selain itu pimpinan Siliwangi memiliki kedekatan yang lebih baik dengan pemerintah sehingga ketika Pemerintahan Hatta mengeluarkan kebijakan Rekonstruksi dan Rasionalisasi (RERA) dalam tubuh militer Pasukan Siliwangi merupakan pasukan yang paling sedikit mengalami RERA, hal inilah yang menimbulkan pertentangan dari pasukan lainnya, Pasukan Siliwangi dianggap sebagai pasukan kaki tangan pemerintah.

Tanggal 2 Juli 1948 komandan Divisi Panembahan Senopati Kolonel Sutarto dibunuh oleh orang tak dikenal, kemudian diikuti dengan penculikan dan pembunuhan terhadap beberapa tokoh kiri yang diduga kuat dilakukan oleh Pasukan Siliwangi sebagai bagian dari kebijakan pemerintahan Hatta untuk menyingkirkan golongan kiri. Penculikan dan pembunuhan ini terus berlanjut terhadap tokoh kiri serta anggota pasukan Panembahan Senopati yang menimbulkan ketegangan.

Akibat dari ketegangan yang terus berlanjut terjadi pertempuran antara Pasukan Panembahan Senopati yang dibantu oleh Angkatan Laut melawan Pasukan Siliwangi pada tanggal 13 September 1948 di Solo. Pemerintah Hatta mengirimkan tentara untuk membantu Pasukan Siliwangi yang pada akhirnya dilakukan gencatan senjata pada tanggal 15 September 1948.

Pada tanggal 16 September 1948 markas Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo) yang merupakan organisasi kepemudaan yang beraffiliasi kepada PKI diserang oleh Pasukan Siliwangi sehingga menyebabkan pertempuran Solo semakin menghebat Aksi pembersihan orang-orang kiri ini tidak hanya terjadi di Solo tetapi meluas ke Madiun dan wilayah sekitarnya, oleh karena itu Hatta mengirim pasukan-pasukan Siliwangi ke Madiun dan menduduki beberapa pabrik gula. Pasukan Siliwangi tersebut menlakukankan latihan-latihan militer serta menganiyaya beberapa buruh pabrik gula serta membunuh seorang anggota Serikat Buruh Gula. Kejadian ini menimbulkan ketegangan. Selain itu tidak adanya pemerintahan sipil ketika itu menyebabkan situasi bertambah panas, kacau dan tak terkendali itu, karena Residen Madiun tidak ada di tempat dan Walikota sakit, maka pada tanggal 19 September 1948 Front Demokrasi Rakyat (FDR) mengambil prakarsa untuk mengangkat Wakil Walikota Madiun Supardi sebagai pejabat residen sementara dan pengangkatan ini telah disetujui baik oleh pembesar-pembesar sipil maupun militer dan dilaporkan ke pemerintah pusat di Yogyakarta serta dimintakan petunjuk lebih lanjut. Peristiwa inilah yang mengawali apa yang disebut sebagai Peristiwa Madiun.
Pengangkatan Supardi sebagai pejabat residen sementara ini dianggap oleh Pemerintah Hatta dan Sukarno sebagai suatu upaya pemberontakan.Pada tanggal 19 September 1948 malam hari pemerintah Hatta menuduh telah terjadi Pemberontakan PKI sehingga dikerahkanlah kekuatan bersenjata oleh Hatta untuk menumpas dan menimbulkan konflik yang memakan banyak korban termasuk beberapa orang pemimpin dan anggota PKI dibunuh seperti mantan Perdana Menteri Amir Syarifudin, Dokosuyono, dan lain-lain. Selain itu sekitar 36.000 orang anggota dan simpatisan kiri ditangkap dan dipenjara serta dibunuh tanpa melalui proses pengadilan.

Kejadian di atas merupakan kronologis dari Madiun Affairs yang ketika masa Orde Baru disebut dengan istilah Pemberontakan PKI Madiun 1948, peristiwa yang dilatarbelakangi oleh konflik antara Pasukan Siliwangi dengan Pasukan Panembahan Senopati kemudian memanas dan merebet ke dalam konflik negara sehingga menimbulkan korban ribuan jiwa. Selain itu Pasukan Siliwangi dijadikan senjata oleh Pemerintahan Hatta dalam menjalankan kebijakan Red Drive Proposal yang berupaya untuk menyingkirkan golongan kiri Indonesia yang ketika itu berpusat di Solo, Madiun, dan sekitarnya.

dikutip dari : catatan sejarah dot com

[+/-] Selengkapnya...

Ghea sudah 6 bulan


Hari ini putri mahkota ku telah memasuki usia 6 bulan keatas,...wow tanpa terasa putriku sudah waktunya makan makanan pendamping selain ASI,...loh ayah bukannya kemarin tuh akika genap 6 bulan, kok baru sekarang di publish Ya harap maklum anakku,...kita ini masih tinggal di Kalimantan,...dan disini koneksi nya suka ngadat 'n ngaco... mestinya kemarin memang Ayah publish tema ini, tapi ya apa boleh buat,...

Anak cantik maem makan bubur dulu ya,...gak boleh rewel, biar cepet besar dan tambah pinter.
Jangan lupa nanti harus rajin belajar dan jadi orang yang cerdas !!!!

Ayah sayang Ghea selalu



[+/-] Selengkapnya...

3.03.2009

HM. Misbach (1879 - 1926) (2)

H.M. Misbach salah seorang tokoh pergerakan nasional terkemuka, sebaya Mas Marco Kartodikromo, Cipto Mangunkusumo dan seangkatannya. Mula-mula giat di dalam SI. Tulisan di bawah ini beberapa bahan tentang H.M. Misbach, antara lain tulisan Rangsang dalam "Sinar Hindia", 4 Juli 1924, tentang siapa H.M. Misbach dan kegiatannya; surat H.M. Misbach dari penjara Semarang 6 Juli 1924, dan surat "pamitannya" ketika hendak diasingkan ke Manokwari; juga alasan dan tuduhan
pemerintah kolonial untuk pengasingan tokoh ini.

Redaksi "Kreasi" menerbitkannya ulang tanpa menyuntingnya. Hanya pada beberapa kata yang tidak jelas pengertianya, Redaksi memberikan catatan kata penjelas, ditulis di antara tanda "[-]" di belakang kata yang bersangkutan. Teks ini tentu saja masih
tertulis dalam ejaan bahasa Melayu tahun belasan. Untuk memudahkan membacanya, Redaksi memberikan ejaan-ejaan padanannya, misalnya: oe - u; j - y; nj -
ny; dj - j; tj - c; a umlaut - a (kenyataan); ' [ain] - k (ra'yat - rakyat).

H.M. MISBACH

Koran Hidoep, 1 September 1924, tahoen 1

Waktoe kami mengeloearken soerat kabar minggoean Doenia Bergerak di Solo (1914), jalah officieel orgaan dari Inlandsche Journalisten Bond, kami kenal dengen
H.M. Misbach, kerna dia anggota dan lengganan dari persarekatan dan soerat kabar terseboet. Pada waktoe itoe dia seorang Islam jang berniat menjiarken keislaman setjara djaman sekarang: membikin soerat kabar Islam; sekolahan Islam; berkoempoel-koempoel meremboek Igama Islam dan hidoep bersama.

Dalem tahoen 1915 H.M. Misbach menerbitken soerat kabar boelanan Medan Moeslimin, nomer satoe tahoen pertama soerat kabar itoe tertanggal 15 Januari 1915.
Pada saat itoelah langkah jang permolaan H.M. Misbach masoek kedalem pergerakan dan memegangi bendera Islam. Dimana-mana tempat dia membikin propaganda Islam dan
soeka beramah-ramahan kepada semoea orang. Dipemandangan Misbach, tidak ada bedanja diantara seorang pentjoeri biasa dengen seorang jang dikata berpangkat, begitoe djoega diantara rebana dan klenengan diantara bok [mbok] Hadji jang bertoetoep moeka dan orang perampoean jang mendjadi koepoe malem; diantara orang-orang jang bersorban tjara Arab dan berkain kepala tjara Djawa. Dari sebab itoe dia lebih gemar memakai kain kepala dari pada memakai petjis Toerki atau bersorban seperti pakaian kebanjaan [kebanyakan] orang jang diseboet "Hadji". Tempo-tempo kalau perloe Misbach berkeroemoen-keroemoen dengen anak-anak moeda sama mendengerken klenengan jang disertai soearanja tandak menembang jang amat merdoe. Boeat memberi toentoenan gendja (bowo. Dj.) Misbach beloem loepa. Dalem kalangannja anak-anak moeda, dia mendjadi temennja melantjong, begitoe djoega didalem kalangan wajang orang dia lebih dihormati dari pada directeurnja [direkturnya]. Dari sebab itoe dimana-mana golongan Rajat Misbach mempoenjai kawan oentoek melakoeken pergerakannja. Tetapi didalem kalangannja orang-orang jang mengakoe Islam dan lebih mementingken mengoempoelken harta benda dari pada menoelong kesoesahan Rajat, Misbach seperti harimau didalem kalangannja binatang-binatang ketjil. Kerna dia tidak takoet lagi menjela [mencela] kelakoeannja orang-orang jang sama mengakoe Islam tetapi selaloe mengisep darah temen hidoep bersama. Dalem boelan Januari 1923, waktoe kami misih mendjalan hoekoeman dipendjara Vrijmetselaarsweg, Weltevreden, Misbach perloe dateng ketemoe kami dengen seorang perempoean dan seorang poela lelaki. "Kawan kita banjak jang melariken diri sebab takoet, tetapi saja mesti bekerdja sampe mati oentoek pergerakan". Begitoe kata kawan Misbach kepada saja. Sekarang kami baik mengoetip keterangan dari soerat-soerat kabar tentang keadaan H. Misbach.

* *

TJATETAN SINGKAT TENTANG
KAWAN HADJI MISBACH

Kawan Misbach, ialah seorang Djawa kira-kira soedah oesia 48 tahoen. Ia dilahirken di Solo. Sedjak masih kanak-kanak sehingga hampir baleg ia menerima didikan jang terbanjak dari pesantren. Sebagai kebiasaan orang-orang di Solo, ketika soedah dateng masanja mentjahari nafakah, kawan Misbach itoe djoega laloe berniaga. Ia berdagang kain batik. Meskipoen soedah sementara lama di Solo terbit pergerakan jang dipimpin
oleh H. Samanhoedi, tetapi pada waktoe itoe kawan Misbach baharoelah soeka menoendjoekken kesetoedjoeannja sadja kepada pergerakan itoe. Sesoedah S.I. dalem tahoen 1914 menampakken tanda-tanda aken mendjadi petjah...... Sebab terbit
perselisihan antara pemimpin Tjokro jang pada waktoe itoe mendjadi vice president, dengen kehendak Samanhoedi, president C.S.I. serta temen-temennja di Solo.... Sedjak itoelah kawan Misbach toeroet tjampoer bener-bener dalem pergerakan SI. H. Misbach jang dasarnja memang revolutionnair, memandang Islam itoe tidak lain hanjalah maksoed
moelia jang menghendaki perdamaian didoenia dengen djalan memoengsoehi dan membasmi sekalian kedoestaan, kedjahatan, pengisepan dan penindesan. Tidak mengenal soesah dan pajah, ta' [tak] berhentinjalah ia menjiarken pendapetannja itoe sambil menggasak dan
mentjamboek siapa sadja jang mengakoe Islam tetapi tidak berboeat sebagai pendapetannja atau berboeat menjalahi kejakinan itoe. Dalem tahoen 1914 itoe
djoega H. Misbach menerbitken soerat kabar boelanan jang diberi nama Medan Moeslimin. Dalem soerat kabar ini ia menjiarken kefahamannja Islam dan membitjaraken hal hal jang bersangkoetan dengen politiek. Ia dibantoe oleh journalist-journalist jang faham isi agama dan jang mengenal oeroesan politiek. Diantara jang terseboet terachir ialah saudara Marco. Beloem sampai setahoen oemoernja Medan Moeslimin itoe, maka riboetlah soedah orang-orang [.] toesoek penanja. Beberapa orang kiai-kiai jang [.] karangan kepada Medan Moeslimin itoe tahoe mana [.] karena mereka takoet mengikoeti haloean kawan Misbach jang revolutionair itoe. Tidak antara lama poela [.] dengen Sorsokoerneo [Sosrokurneo], secretaris S.I. Solo. Dengen temen baroe ini kawan Misbach melandjoetken propagandanja jang keras itoe dalem kalangan S.I. Teroetama sekali jang diadjoeken olehnja jaitoe soal-soal ekonomie, soal-soal tentang penghidoepan. Ia mengedjar hilangnja tindesan-tindesan jang diderita oleh Ra'jat dari pehak bangsawan dan dari pehak paberik-paberik. Setelah Sosrokoerneo meninggal dalem
tahoen 1918, kawan Misbach laloe berhoeboengan dengen saudara Tijptomangoenkoesoemo, jang pada waktoe itoe tinggal di Solo. Misbach masoek dalem N.I.P. sebab partai inilah jang pada waktoe itoe paling revolutionair. Berhoeboeng dengen petjahnja pemogokan dalem paberik-paberik goela dalem daerah Klaten, maka kawan Misbach dengen beberapa kawan-kawannja ditangkep, dan ia dimasoekken dalem pendjara hingga doea tahoen. Keloear ia dari pendjara, moelailah lagi ia bergerak. Tetapi oleh karena kawan-kawannja dalem kalangan N.I.P, banjak jang tidak berani bergerak keras poela,
sedeng saudara Tjipto soedah dilaloeken dari Solo, kawan Misbach laloe mentjari perhoeboengan dengen P.K.I. Tidak lama lagi ia mendapet kejakinan, bahwa hanja partai ini sadjalah jang soenggoeh-soenggoeh bekerdja oentoek Ra'jat dan bener-bener revolutionair. Segeralah ia bergerak keras. Kawan Misbach selaloe menjerang kepada Mohamadiah dan C.S.I.
sebab Islam jang disiarken dalem kalangannja doea perkoempoelan itoe, menoeroet kefahamannja, boekan Islam jang sedjati. Kawan Misbach tidak merasa sajang mengosongken kantongnja, apabila ini perloe goena pergerakan Ra'jat. Dengen oesahanja dan dengen bantoean temen-temennja, di terbitken soerat kabar minggoean Islam bergerak jang pada masa jang terachir dipersatoeken dengen Doenia Baroe dan dipindah nama Ra'jat Bergerak. Disebabken oleh tangkepan-tangkepan jang dikenaken kepada H. Misbach dan kawan-kawannja, maka Ra'jat Bergerak itoe matilah. Kawan Misbach memang seorang pemberani jang djarang terdapet. Apabila perloe goena kepentingan Ra'jat dan
oentoek kebeneran, tidak pernahlah ia meoendoerken diri selangkah. Ia tidak takoet mengorbanken harta dan tenaganja bagi pergerakan revolutionair. Doeloe ia hidoep ada sedikit kaja, tetapi tidak perdoeliken itoe, hingga kini ia mendjadi melarat. Tahoen 1925 adalah tahoen jang penting dalem riwajat pergerakan Ra'jat di Indonesia. Setelah pemogokan spoor [kereta api] tertindes sehingga hantjoer, maka laloe terdjadilah perkara-perkara sebagai: pelemparan bom kepada goepernoer djendral, pelemparan bom dalem pesta djoebilem, pembakaran-pembakaran di Solo dan lain-lain. Dalem hal ini berpoeloeh-poeloeh Kommunist poen kawan Misbach sama ditangkep dan ditoetoep. Mereka itoe ditoedoeh tjampoer dalem perboeatan terseboet diatas. Aken tetapi ternjatalah tidak terdapet boekti soeatoe apapoen. Oleh karena itoe dilepaskenlah mereka itoe walaupoen setelah berboelan-boelan trampas kemerdekaannja.... ketjoeali kawan Misbach. Sehingga 9 boelanlah kawan Misbach itoe doedoek meringkoek dalem pendjara ta' dengen ketentoean kesalahannja. Tiba-tiba sekarang ia haroes meninggalken poelau Djawa boeat tinggal di Manokwari. Reactie kira bahwa dengen perboeatan ini riwajatnja
kawan Misbach aken dapet dikoentjiken. Tetapi kita jakin, bahwa Hawa Misbach [Semangat Misbach] jang revolutionair itoe aken masih tinggal tetep dalem kalangan Ra'jat.

Rangsang

(Sinar Hindia 4 Juli 1924)

* *

KETOEA H.M. MISBACH WAKTOE DALEM BOEI

Soedah biasanja orang dalem boei tida bisa berhoeboengan dengen orang jang diloear boei. Ketoea H.M. Misbach dalem boei jang achir ini kira-kira 9 boelan sebagai penahanan, orang ditahan beda dengen orang dalem boei jang soedah mendjalani
poetoesannja dari Landraad atau Landgerecht. Orang ditahan dalem boei sebab dari kekoewatirannja si penahan kepada jang ditahan djangan sampai lari menjemboenjiken diri atau dapet berhoeboengan lain-lain orang, dan lain sebagainja, sebab begitoe
moesti sadja orang ditahan dalem boei tjoekoep dimasoekken kamar dalem boei dengen keadaan jang tida berdjaoehan dari keadaan diloear boei karena beloem terang mendjalani kedjahatan. Aken tetapi bagi ketoea H.M. Misbach loear biasa, tentang itoe nanti saudara-saudara mengetahoei soerat dari ketoea kita jang menerangkennja.
Selama dalem tahanan kira-kira 9 boelan dalem boei Semarang tida bolih orang ketemoe melainken anak bininja dengen minta izin kepada assistant-resident Solo lebih doeloe, sesoedah mendapet soerat izin baroe bolih berangkat ke Semarang dengen di ikoeti seorang rechercir [reserse]. Apabila soedah dateng di Semarang tida boleh teroes menoedjoe ke pintoe boei laloe dengen lekas ketemoe soewaminja, aken tetapi lebih
doeloe mereka dateng ke hoofdbureau politie [kantor besar] Semarang perloe minta izin poela. Sesoedah dari sitoe baroe bolih teroes masoek boei dengen dapet izinnja Cipir [sipir] boei. Ketoea H.M. Misbach dalem boei (tahanan) bolih menerima kiriman makanan, rokok dan sebagainja dari loear dan soerat-soerat dari famili tetapi semoea itoe lebih doeloe diperiksa olih politie lebih doeloe dan diambil toeroenannja.
Dalem boei ketoea kita tida bolih membatja soerat-soerat chabar atau kitab lain-lainnja ketjoeali kitab soetji Al-Queran. Saja sering menerima soerat dari ketoea kita H.M. Misbach jang menerangken bagaimana keadaannja dalem boei dan lain sebagainja. Antara soerat-soerat jang saja terima dari ketoea kita waktoe beliau dalem boei sebagai berikoet:

* *

Semarang, 6 Juli 1924

Wa'alaikoem moessalam.

Bales anak henda [anakda] ampoenja soerat, hal anakda mengirim soerat dengen aangeteekend [tercatat], sama sekali tiada berhalangan atau tida mendjadiken sebab
oentoek diri ramanda, hanja ada sedikit menimboelken fikiran. Adapoen sebabnja, selama ramanda dalem boei, beloem sekali ramanda trima soerat aangeteekend, hanja
baroe satoe kali menerima, lama tertahan di kantoor a.r. sedeng ramanda beloem bisa dapet tahoe dari siapa dan apa isinja, itoelah djadi ramanda ada timboel fikiran.

Ramanda di boei Central memang bertempat di kamar blok, jaitoe kamar strappan [setrapan], pintoe berlapis doea, pintoe di dalem besi lantas ditoetoep sama papan, pintoe diloear hanja dari papan sadja, toetoep moeloet dan tida tahoe orang, ketjoeali masoeknja rangsoem dan bikin bersih slokan, dan saja moesti boeang pot kotoran sendiri, itoelah tida apa, asal doenia mendjadi baik hidoep dan hak bersama, kita dapet keslametan bagi oemoem. Selama manoesia takloek kepada harta doenia mesti
mendjadi kaloet, sebab teranglah harta berfikiran saitan, atau harta tempat pengaroeh setan, dari itoe kita kaoem moeslimin wadjib mengoeboer kapitalisme (baldi harta), sehingga sampai harta takloek kepada kita manoesia. timboellah rasa kemanoesiaan,
tjinta kasilah pada sesama hidoep, koeboerlah boedi setan jang boesoek itoe.
Lain tida dari saja ramanda Jang amat tjinta,

Anakda

MISBACH

H. Haroenrasjid

Gevangenis Centraal
Di Kaoeman Solo
Semarang


* *

Begitoelah loear biasa jang saja seboetken diatas,
atas dirinja ketoea kita H.M. Misbach.
(Medan Moeslimin Juli 1924)

* *

H.M. MISBACH DIBOEANG

Dengen singkat sebab ta'ada temponja sebagaimana soedah saja terangken diatas ketoea H.M. Misbach waktoe maoe berangkat memesen begini:
PAMITAN SAJA
Harep diketahoei olih toean-toean pembatja Medan-Moeslimin teroetama toean-toean aboner [pelanggan], jang sekarang saja kedjadian di boeang olih pemerintah dari tanah toempah saja ke "Manokwari". Dari itoe salam dan hormat saja, saja kirimken kepada
toean-toean semeannja [semuanya] teroetama toean-toean aboner. Saja diboeang djangan sekali-kali mengetjilken hati kawan-kawan kita kaoem pergerakan atau pembatja
Medan-Moeslimin. Oempama ada tempo jang tjoekoep, saja misi perloe banjak membentengken fikiran saja dalem madjallah M.M. sini, aken tetapi oleh karena ta' bertempo sama sekali, nanti sadja kalau saja soedah dateng di tempat tinggal saja jang baroe, saja aken memboeka apa-apa jang mendjadi tjita-tjita saja. Sesoedah saja dateng di Manoekwari, nanti adres saja aken saja oemoemken dalem "Medan-Moeslimin" sini. Dan saja djandjiken, nanti saja aken mengarang Islamisme dan Communisme sampai sedjelas-djelasnja, agar mendjadi penerangan toean2 kaum Moeslimin dan pehak Communist, dan karangan itoe moestinja nanti termoeat dalem madjalah kita "Medan-Moeslimin". Moedah-moedahan dikaboelken oleh Toehan Rohmanoerrohim.
Saja harep toean-toean pembatja mendoaken kepada Toehan ghofoeroerrohim, agar saja diberi selamet perdjalanan saja moelai ditanah toempah saja sampai tempat saja jang baroe, dan djoega selamanja saja hidoep dengen anak bini. Maaflah:

H.M. MISBACH
(Medan Moeslimin Juli 1924)

* *

ALESAN-PEMERINTAH-MEMBOEANG KETOEA H.M. MISBACH

Dalem Gvts. Besluit [Keputusan Pemerintah] tanggal 27 Juni 1924 No. 12 disiarken segala toedoehan atas Hadji Moehamad Misbach, terkoempoel dari pada soerat-soerat
"amat rahasia" dari segala fihak adviseur pemerintah dalem perkara pemboeangan toean itoe, jaitoe pokroel djendral dan adviseur Inlandsche zaken, directeur Justitie dan resident Semarang. Daftar jang amat pandjang itoe kita petik dibawah ini: kata H. B.
Sekeloearnja dari pendjara mendjalani hoekoeman persdelict, maka Hadji Misbach segabai propagandist Sarekat-Ra'jat menerangken dalem koempoelan [rapat] di roemahnja oentoek mendiriken afdeeling Sarekat-Ra'jat di boelan October 1923, dan dalem koempoelan mendiriken perboeatan jang diberi nama informatie kantoor di Solo, demikian djoega dalem koempoelan partij di Klaten di boelan Februari 1923, bahwa Sarekat-Ra'jat menghendaki revolutie, melawan penindes jang menimpa ra'jat, dan sebolehbolehnja aken mengganggoe oesaha pemerintah dan kapitalisten.
Lagipoela ia telah menggerakken gerakan rahsia, jaitoe menoeroet kata-katanja berniat melakoeken sabotage, melempar bom, membakar, meroesaken kawat, segala itoe
aken persediaan [persiapan] revolutie. Segala itoe ternjata dalem pertjakepannja di Solo tadi dan Klaten dalem boelan April 1923. Malah dalem pertengahan tahoen 1923 di Soerakarta didirikennja "perkoempoelan sabotage" dan waktoe mendiriken itoe ia
mengataken, bahwa kapitalisten mesti menjerahken hartanja kepada jang kaoem miskin, tapi karena ta' moengkin Pemerintah dengen rela hati sendirinja aken memperkenanken peroebahan atoeran doenia sematjem itoe maka bermaksoedlah perhimpoenan "sabotage" aken mengichtiarken roeboeh pemerintah dengen lakoe membakar dan menjerang diri orang. Segala ini dikoeatken dengen soeatoe karangannja dalem Islam Bergerak December 1922 berkepala: "Pemandengan seorang Pradjoerid Islam-Bergerak."
Oentoek mentjapai maksoednja itoe maka dalem boelan Augustus 1923 ia bertemoean di Madioen dengen Somono dan Djojodihardjo. Disitoe diperbintjangken perlemparan bom, jang soedah dapet sepakat antara Semarang dan dengen Soerakarta. Menoeroet tjerita doea orang kawan-kawannja lebih doeloe ia telah memberi pengadjaran memboeat bakal letoesan kepada Soemono. Dalem tahoen 1923 di Semarang ia kerap kali berhoeboengan dengen beberapa kawan-kawannja. Dalem soeatoe pembitjaraan antara kawan-kawannja ada seorang dari Solo mengataken ia dapet menjediaken bom, karena Hadji Misbach soedah memberi tahoe siapa jang ada memboeat bom. Menoeroet keterangan doea orang kawan-kawannja itoe dalem tahoen 1923 Soemono melemparken seboeah bom knal kwik [peledak air rasa] ke soeatoe locomotief. Dan deket 31 Augustus ia dengen seorang kawannja memboeat bom sematjam itoe, oentoek dilemparken di tengah orang ramai dalam peramaian jubileum. Dalem berboeat itoe Soemono loeka sampai mati kena bom meletoes. Menoeroet tjerita beberapa orang kawannja sebeloem poetoes njawanja Soemono ia mengataken, bahwa kalau di tanja hendaklah diterangken, bahwa Misbach jang menjoeroeh. Setelah dalem boelan Mei 1923 ketika ada keramaian di Djokja seorang kawan melempar bom ketengah orang ramai, memboenoeh seorang perempoean panonton terdjadi poela perboeatan itoe dalem pesta jubileum di Semarang sampai meloekai 11 orang. Deket-deket waktoe itoe didaerah Soerakarta kerap kali terdjadi terbakaran
beberapa bangsal.

Pada 22 October 1923 politie Klaten menangkep bakal letoesan serta soemboe maka ketika itoe beberapa orang kawan-kawannja menerangken, benda itoe dapet dari
seorang kawan jang di toedjoekken oleh kantor informatie Misbach, sedeng kawan itoe mengataken asalnja barang-barang itoe dari Hadji Misbach. Dalem boelan October itoe djoega di Soerakarta diwaktoe pasar malem terdjadi poela pelemparan bom.
Segala perboeatan djahat itoe berenti semendjak Hadji Misbach serta beberapa kawannja ditahan dalem boelan October 1923.
Maka ternjatalah Hadji Moehamad Misbach mendjalanken soeatoe gerakan, jang mesti mengalangkaboetken orang jang berdeketan dengen dia dan membahanjai [membahayakan] njawa dan keamanan sesama manoesia oleh bala bentjana jang mengoeatiri. Lain dari pada itoe dibangkit poela toedoehan jang lama-lama, jaitoe bahwa lebih doeloepoen ia soedah membangoenken kekaloetan dan menjebabken ra'jat jang berdeketan dengen dia
bertaroengan dengen oendang-oendang hoekoeman. Ia ta' segan-segan, kata Gvts. Besl. Itoe.
a. mengasoest [menghasut] ra'jat melawan perintah memperbaiki roemah oentoek pentjegahan pest di Soerakarta, dilakoekennja dalem vergadering ra'jat Kartasoera, pada 31 Maart 1918 disoeroehnja ra'jat djangan maoe mengembaliken voorschot [persekot] perbaikan roemah itoe;
b. mengasoet ra'jat dangan [jangan] maoe-maoe mendjalanken kewadjiban kerdja, jaitoe dalem boelan Maart dan April 1919 di onderneming Tegalgondo kepoenjaan Z. H. [S.P.] Soesoehoenan Soerakarta. Kemoedian poela dalem boelan Mei 1920 dalem koempoelan
di roemah Hadji Sirat di Ampik, afdeeling Keboemen ia mengataken melawan kewadjiban menjerahken padi.
c. mengasoet melawan pembesar dan lain sambil mengadjak-adjak dengen kiasan aken memerdekaken Djawa (dengen kekerasan dari tindesan dan isepan pertoeanan asing (pidato di desa Taroekan, Delanggoe) Februari 1920, di kampoeng Keprabon, Solo (Maart 1920). Dalem koempoelan (di desa Sawahan April 1920) ia mentjatji dan menghina-hinaken atoeran pemerintah, seperti pembelian padi, monopolie garem, denda, tambahan politie dan keadaan roemah-roemah koeroengan di depan 2100 orang.
d. mendidik kerevolutionairan kepada ambtenaar, politie dan legioen zelfbestuurder [legiun swapraja] di Soerakarta, sehingga mereka ta' boleh dipertjaja lagi dalem djabatannja;

Istimewa ditimbang perboeatannja membangoen moepakat aken berboeat kedjahatan dan melakoeken bentjana, jaitoe:
a. dalem koempoelan rahsia tg. 19 Maart 1920 dengen Dr. Tjipto dan Partowinoto di kantor Panggoegah, ia menjorong voorstel [menganjurkan] mendiriken vak-vereeniging rahsia dengen maksoed hendak meroesakken tertib keamanan. Boeat permoelaan, [.],
diroeboehken kantor post, gedong resident, Javasche Bank, kepatihan dan roemah assistant-resident dengen dynamiet. Dalem keriboetan itoe diboenoeh resident, rijksbestuurder dan assistant-resident. Dalem ia tekoeroeng di Klaten dalem boelan Mei 1920 diboeatnja propaganda bagi soeatoe kongsie pendjahat, jang maksoednja aken merampok dan mengetjoe serta membakar bangsal dan keboen teboe. Seorang temennja
dalem boei di soeroehnja memimpin perkoempoelan itoe kalau soedah keloear.
Hawa panas pada golongan sebagian ra'jat di Solo lenjap ketika ia ditahan karena spreekdelict di Taroekan dalem boelan Mei 1920. Hoekoeman pendjara 2 tahoen roepanja beloem tjoekoep aken memboenoeh nafsoenja. Hadji Misbach tidak mempertahanken diri ta'maoe mendjawab pertanjaan resident Semarang dan ta'maoe memboeat soerat perlawanan [bantahan].

* *

Begitoelah da'wa-da'wa jang didjatoehken pada ketoea kita H. M. Misbach jang sampai bisa memboeang ketoea kita itoe. Semoea keterangan2 itoe tentoe sadja dari sepioen2
pemerintah. Kita ra'jat apakah pertjaja dan membenerken hal itoe? Menilik bagaimana djalan sepioen-sepioen dan wakin [wakil] pemerintah mengoeroes perkara jang penting-penting sebagai perkaranja H. M. Misbach dan kawan-kawannja seperti perslag dalem Panggoegah, Sinar-Hindia dan dalem Medan-Moeslimin jang soedah-soedah, jalah mereka ada jang sebagai orang jang ingin pangkat, ingin bajar, ingin oewang,
ingin..... dan takoet karena antjaman, maka ra'jat tentoe tida bisa moedah pertjaja.
Waktoe H.M. Misbach ditarik olih sesoeatoe wakil pemerintah pada deket poetoesan pemboeangan itoe, ketoea Misbach minta tempo diloear kira-kira 14 hari, kalau di kaboelken sangoep menjaksiken djoestanja da'waan-da'waan jang di djatoehken olih pemerintah kepadanja jang sekarang oentoek alesan memboeang padanja. Aken tetapi permintaan jang perloe dan penting itoe tida di kaboelken olih wakil Pemerintah.
Sebab itoe, maka ra'jat moedah sekali mengira-iraken aken bener dan djoestanja semoea da'waan-da'waan itoe, boekan? Jaa-apabolih boeat. Hanja sadja kita jakin jang
pemboeangan pada pemimpin-pemimpin ra'jat itoe tida mengamanken negeri, sebab jang mengamanken negeri itoe hilangnja roepa-roepa tindesan, peresan, hinaan dan l.l. sebagainja jang menjoesahken penghidoepan ra'jat dan bergaoelan hidoep. Semoea itoe bisa hilang dengen betoel-betoel apabila kapitalisme soedah lenjap dari moeka boemi.
"Selametlah ketoe kita dengen anak bininja dalem pemboeangan". Begitoelah kita oetjapken.

Wassalam
HAROENRASJID

(Medan Moeslimin Augustus 1924)

* *

KAWAN HADJI MOEHAMAD MISBAH

Pada tanggal 22 Juli 1924, tibalah disini, soedara Hadji Moehamad Misbah dengen istrinja dan tiga anaknja jang masih ketjil (2 anaknja laki-laki jang kira-kira
oemoernja lebih 10 tahoen dan 1 anaknja perempoean kira-kira lebih 13 tahoen). Soedara Hadji Moehamad Misbah dengen anak bininja menoempang dengen kapal
Pijnacker Hordijk menoedjoe ke tempat pemboeangannja di Manokwari. Setibanja itoe kapal disini, soedara Hadji Moehamad Misbach tida boleh naik ke darat; soedara itoe mesti tinggal empat hari empat malem sampai pada hari berangkatnja tanggal 26 Juli djam 8 pagi. Kita bisa ketemoe dan kawan-kawan kita, dengen soedara H. M. Misbah di kapal, aken tetapi tidak boleh bitjara tentang hal pergerakan atau hal pembitjaraan politiek. Istrinja dan anak-anaknja soedara H. M. Misbah ada disamboet oleh kawan kita diroemahnja soedara Makki dengen setjara orang miskin, sebab istri dan anak-anaknja itoe diloeloesken naik ke darat. Inilah riwajatnja soedara H. M. Misbah empat hari empat malem dia disini. Kita ta' perloe commentaar, melainken kita terima dengen senjoem sadja. Hai, soedara Hadji Moehamad Misbah, selametlah soedara
anak beranak dalem pelajaran dan terimalah dari djaoeh salam kami. Pertjajalah soedara, kami ta' aken moendoer, sebeloem zaman sekarang bertoekar dengen zaman setjara kera'jatan. Satoe hilang, sepoeloeh gantinja.

(Pelita Ra'jat di Makassar, 5 Augustus 1924)

* *

ARTIKEL 47 REGEERINGS-REGLEMENT

Artikel jang terseboet diatas itoe, jalah jang bisa memboeang H. M. Misbach ke Manokwari. Dibawah ini kami salin dalem bahasa Melajoe boenjinja:

Gouverneur-Generaal dan bermoefakatan dengen Raad van Nederlandsche-Indie bisa melaloeken [mengasingkan] orang-orang jang terlahir di Nederlandsche-Indie, atau
ditempat jang ditentoeken bilangan Nederlandsche-Indie oentoek tempat tinggalnja, kerna boeat keperloean keamanan oemoem.

Gouverneur-Generaal bisa menentoeken didalem perentah jang ditandai tangan, bahwa orang jang aken dilaloeken itoe ditahan dalem pendjara, boeat menoenggoe waktoe
kepergiannja. Besluit pemboeangan dan penahanan itoe diberi tahoeken oleh hakim kepada orang itoe....

taken from : gigihnusantara

[+/-] Selengkapnya...

Birokrasi Kapitalis (1)

Saat ini sering kita mendengar istilah reformasi birokrasi,...namun apa sih sebenarnya birokrasi itu ? Apakah birokrasi itu ? Kenapa dia sampai begitu perlunya untuk direformasi,...apa sebenarnya kesalahan yag telah dibuat olehnya sehingga menjadi tumpahan kesalahan atas kegagalan dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik? Birokrasi itu adalah seekor ular berkepala 10 (sepuluh), tempatnya tersembunyi dan dengan begitu dia leluasa menyemburkan racunnya ke arah musuhnya. Rupanya jika diumpamakan sebagai binatang,...Birokrasi itu tampak begitu mengerikan dan menakutkan bagi masyarakat. Padahal sesungguhnya birokrasi itu adalah perkakas (alat) memerintah dan administrasi. Pada masa imperialisme Belanda dan pada zaman Kapitalisme, Birokrasi menjadi alat untuk menindas kaum pekerja.

Biro atau Kantor itu memang perlu buat satu pemerintahan dan satu administrasi. Namun pada perjalanannya, lama kelamaan karena pengaruh kapitalisme menjadi badan yang terpisah dari rakyat dan dipakai menjadi alat penindas semua gerakan rakyat (masyarakat) yang dapat membahayakan kekayaan dan kekuasaan kaum kapitalis yang pada zaman kapitalisme merebut dan memiliki birokrasi itu.
Administrasi tentulah perlu buat suatu negara. Misalnya untuk mengatur masalah kependudukan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produksi, perdagangan, dan lain sebagaimanya. Apalagi untuk satu negara yang mempunyai cacah jiwa sampai puluhan juta, yang turun naik pula penduduknya, yang mempunyai banyak jabatan dalam pemerintahan negara seperti jabatan politik negara, pertahanan negara, perekonomian, lalu lintas, perhubungan, keuangan, penerangan, dan pendidikan. Begitu banyak cabang pekerjaan dan begitu banyak ranting dan lain-lain, dan anak ranting pekerjaan. Susahnya pula semua ranting mesti dipusatkan ke cabang dan semua cabang dipusatkan kepada bagian dan semua bagian di pusat, dipusatkan pula ke PUSAT Negara seluruhnya. Membayangkan hal tersebut memang pekerjaan itu menjadi sulit kalau didengar begitu saja. Tetapi tidak begitu sulit kalau tiap-tiap ranting cabang dan pusat mengetahui hak dan kewajiban dan berani tanggungjawab ke atas dan ke bawah. Yang menjadi masalah, adalah ketika yang di bawah tak berani tanggungjawab dan yang di atas mau memungut semua kekuasaan untuk memutuskan, tetapi sering pula tak berani menanggungjawab putusannya itu. Yang di bawah yang tak berani tanggungjawab itu menanti-nantikan saja putusan dari atas, sampai di atas bertimbun-timbun perkara yang mesti diputuskan. Begitulah Birokrasi (Administrasi) itu menjadi Berat-Kepala (top-heady). Lebih berat kepalanya daripada kakinya. Karena semua putusan mesti datang dari atas, maka semua putusan itu terlambat datangnya ke bawah. Tindakan yang mestinya dijalankan dengan cepat mesti ditunda karena menunggu putusan atasan. Tindakan itu sering terpaksa ditunda selamanya karena tidak akan berhasil lagi kalau dijalankan juga sudah terlewat. Inilah akibat pertentangan dalam dunia kapitalisme. Kesulitan dalam administrasi itu memberi kesempatan kepada kaum hartawan buat menduduki administrasi itu. Mereka mengadakan sekolah menengah dan tinggi buat mendidik anak yang mampu mengadakan dan menjalankan administrasi yang sulit bertingkat-tingkat (hirarkis). Anak-anak yang mampu tentulah anak kaum kapitalis. Dan pada akhirnya anak kapitalislah yang memegang buku, sebagai pemegang aturan (staat) ini dan staat itu, yang diatur secara akademis yang cuma bisa dimonopoli golongan terpelajar, anaknya kapitalis. Begitu semua biro, semua kantor itu jatuh ke tangan golongan kapitalis, sudah tentu kantor itu menjadi alatnya golongan kapitalis. Sudah tentu semua Undang - undang dan tindakan yang menguntungkan kapitalisme lekas dijalankan oleh birokrasi yang dikepalai oleh Menteri Negara. Akibatnya, tuntutan si kapitalis biasanya tiada ditunda. Tetapi semua undang-undang dan tindakan yang merugikan kaum kapitalis tentulah akan "gampang disabot", di "sit down" oleh kaum birokrat kapitalis (si ular tersembunyi dalam administrasi negara)

[+/-] Selengkapnya...

3.02.2009

Catatan pertandingan Chris Jhon di USA


Menyaksikan debut (penampilan perdana) Chris Jhon di tanah Amerika Serikat cukup membanggakan. Mengingat selama ini petinju profesional yang memegang gelar juara dunia selalu berasal dari Amerika Serikat dan negara - negara di benua Amerika lainnya. Namun kali ini dengan penuh rasa bangga kita kembali mempunyai petinju sebagai juara dunia setelah berkahirnya era Ellyas Piccal. Bertanding di hadapan pendukung petinju tuan rumah (Rocky) Juarez, Chris Jhon selaku juara bertahan menampilkan perjuangan yang cukup impresif dalam pertandingan yang dipromotori oleh Oscar (The Golden Boy) De Lahoya dan berlangsung di Toyota center, Houston, Texas.

Dalam pertangdingan yang berlangsung 12 (dua belas ronde) tersebut, kedua petinju menampilkan pertarungan yang cukup sengit. (Rocky) Juarez terus menekan dengan gaya fighter dan diladeni oleh Chris Jhon dengan permainan stylis nya. Chris Jhon yang cukup bagus mempergakan permainan gaya boxer cukup membuat frustasi sang penantang (Rocky) Juarez yang tampak kesulitan dalam meladeni permainan Chris Jhon. Alih - alih memukul jatuh (K.O) lawan, (Rocky) Juarez justru nampak babak belur menerima pukulan - pukulan Chris Jhon. Masih sangat disayangkan memang, Chris Jhon belum mempunyai senjata ampuh (Killing Punch) dalam pertarungan tersebut. Sehingga pukulan yang dilepaskannya secara bertubi - tubi masih belum mampu menggoyahkan dan merobohkan lawan. Setelah selesai pertarungan, cukup mengejutkan hasil yang diumumkan oleh ring annaouncer (Michael Buffer) bahwa ketiga hakim memberikan nilai yang sama alias Draw dengan penilain 114-114 untuk kedua petinju. Dalam tayangan di rcti, tampak kekecewaan Oscar De Lahoya yang sempat tertangkap oleh camera. Mungkin dia kecewa karena petinju tuan rumah yang juga merupakan binaannya gagal dalam merebut gelar dari Chris Jhon. Tapi sesungguhnya saya juga lebih kecewa karena semestinya pertandingan tersebut dapat dimenangkan dengan angka (split decision) oleh Chris Jhon. Pendapat saya ini juga dikuatkan oleh pengamatan dari komentator tinju kawakan kita Syamsul Anwar Harahap. Mantan petinju nasional amatir kenamaan era 1980-an, menilai pertarungan tersebut seharusnya dimenangkan Chris John. Dalam catatan Syamsul, Rocky Juarez sebenarnya hanya mampu merebut kemenangan 4 ronde saja,yakni ronde 2, ronde 5, ronde 11 dan ronde 12. “Selebihnya, Chris John unggul di 8 ronde,” Kekecewaan saya yang sebelumnya sudah terprediksi mengingat pertarungan ini berlangsung di kampung halaman (Rocky) Juarez dan ketiga hakim seluruhnya berasal dari Amerika Serikat (Tom Miller, Raul Diaz Senior dan Levi Martinez) begitu pula wasit yang memimpin pertarungan itu, Laurence Cole, juga berasal dari Amerika Serikat. Hasil (Draw) seri yang diberikan ketiga hakim juri asal Amerika Serikat, karena mereka kesulitan untuk memberikan kemenangan kepada Chris John mengingat jumlah pendukung Rocky Juarez membludak. “Ini biasa terjadi di dunia tinju profesional. Agar tidak merugikan Chris John dan tidak membuat pendukung Rocky Juarez, mereka memilih jalan tengah. Yakni memberikan hasil imbang. Jadi, Chris John tak perlu kecewa karena dengan hasil seri itu, dia masih berhak menyandang juara dunia,” ujarnya. Selamat buat Chris Jhon, Hidup Indonesia, Amerika Serikat is suck !!!

[+/-] Selengkapnya...